PATI, Lingkarjateng.id – Selama dua pekan ini, sebanyak 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Pati telah melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) membahas Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2024.
Dalam giat yang juga dihadiri oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari masing-masing daerah pemilihan (dapil) ini, Ketua DPRD Pati Ali Badrudin berharap musrenbang bisa menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi program pemerintah kedepan, termasuk di bidang pembangunan.
“Hasil nusrenbang saya harap dapat dijadikan skala prioritas yang dapat diakomodir, seperti penanganan banjir dan lainnya,” ungkapnya.
Menurut politisi PDIP ini, musibah banjir bandang seperti yang terjadi di Kecamatan Winong dan Tambakromo butuh perhatian khusus dari pemerintah. Tidak cukup hanya penanganan ketika dan pasca banjir, tetapi juga upaya untuk mencegahnya.
Hal senada diutarakan oleh Camat Winong, Luky Narimo Pratugas. Dirinya berharap, apa yang sudah disepakati dalam musrenbang dapat segera direalisasikan oleh pemerintah dan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Output yang dihasilkan berkualitas dan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Tak bisa dimungkiri anggaran APBD tidak mencukupi. Kita lihat jalan misalnya, kerusakan cukup parah dan perlu penanganan segera. Maka diperlukan kesepakatan bersama menentukan skala prioritas mana yang paling utama di 2024,” ucap Camat.
Campur tangan anggota dewan selaku wakil rakyat juga diharapkan oleh Luky tidak hanya digembar-gemborkan saja. Hal ini mengingat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak bisa meng-cover semua pembangunan yang diinginkan masyarakat Pati.
“Sehingga apa yang kita lakukan (musrenbang) tadi tidak hanya formalitas, tapi bisa diterapkan nantinya,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanta – Lingkarjateng.id)