BLORA, Lingkarjateng.id – Sejumlah warga yang berada di kawasan ruas Jalan Malio Mbloro (rel ban) yang berjarak sekitar 150 meter dari pusat Alun-Alun Blora mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah. Selain itu, mereka juga mengaku sudah belasan tahun tanpa tersentuh pembangunan.
Ketua RT 5 RW 3, Kelurahan Jetis, Eko Adi, saat ditemui di rumahnya mengatakan, sejak masa pemerintahan bupati lama hingga saat ini periode bupati baru, belum ada tanda-tanda untuk dibangun.
Ia mengungkapkan, alasan wilayah itu tak tersentuh pembangunan lantaran kawasan itu adalah jalan PJKA atau aset milik PT KAI.
“Padahal waktu Pilkada lalu, di daerah sini banyak warga yang menjadi tim sukses dan bahkan memilih bupati baru, tapi kenyataannya juga belum ada respon darinya,” ucapnya, Selasa (05/07).
Eko juga mengungkapkan, pihaknya sudah pernah membicarakan kondisi ini bersama Kepala Kelurahan Jetis. Dari pertemuan itu, jalan tersebut masih jalan PJKA.
“Kalau Pak Lurah berargumen ini jalan PJKA, berarti Anda salah. Kalau argumen beralasan belum ada dananya, saya bisa terima. Dan di daerah lain banyak jalan PJKA nyatanya bagus dan nggak ada masalah. Hanya jalan di sini saja yang jelek. Padahal di sini penduduknya banyak,” keluhnya.
Eko berharap, ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora untuk peduli dengan lingkungan serta warga Jetis. Ia menuturkan, dengan jalan yang bagus dapat mendorong perekonomian warga.
“Semoga di tahun 2022, jalan ini bisa dibangun. Kalau jalan ini bagus, nantinya bisa menghidupkan ekonomi warga setempat. Saya akan berdayakan warga sini. Saya siap menata,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Suprihatin, warga RT 5 RW 3, Kelurahan Jetis. Ia mengaku hampir putus asa lantaran dirinya sudah beberapa kali memperjuangkan jalan rusak itu agar segera dibangun, tapi hasilnya nihil.
“Saya dan warga lainnya merasa putus asa, karena tidak ada respons sama sekali oleh Pemkab Blora,” bebernya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)