DEMAK, Lingkarjateng.id – Bupati Demak, Eisti’anah menyatakan bahwa pihaknya bersama pimpinan dari daerah lain se-Jawa Tengah juga turut mengikuti sosialisasi pembentukan sekolah rakyat (SR) oleh Kementerian Sosial (Kemensos) di Semarang pada Rabu, 12 Maret 2025 lalu.
Ia menyampaikan, bahwa seluruh bupati dan wali kota diminta untuk memberikan informasi kepada Kemensos jika memiliki lahan seluas lima hektare (ha). Lahan tersebut nantinya bakal dibangunkan gedung untuk program sekolah rakyat.
“Kemarin kami dikumpulkan oleh Pak Mentri sosial dan Pak Gubernur (Jateng) dan seluruh bupati/wali kota se-Jateng. Kami diberikan sosialisasi jika ada tanah sekitar 5 hektare di daerahnya masing-masing untuk diajukan ke Kemensos untuk dibangunkan SR oleh pemerintah pusat,” kata Bupati Eisti’anah usai mengikuti rapat paripurna bersama DPRD Demak pada Kamis, 13 Maret 2025.
Namun, Eisti’anah mengaku bahwa saat ini banyak aset lahan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak tergenang air akibat banjir dan rob. Sehingga, saat ini pihaknya masih melakukan penyisiran berkaitan dengan lahan yang bakal digunakan untuk program sekolah rakyat.
“Kita lihat dulu, karena kebanyakan aset dari Pemkab banyak terendam air seperti yang di Gemulak (Kecamatan Sayung),” ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa program sekolah rakyat nantinya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu dan masuk dalam kategori desil 1 dan desil 2.
“Konsep SR diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu yaitu desil 1 dan 2, jadi nanti free, konsepnya seperti boarding school mulai dari tingkat SD hingga SMA, kemarin keterangan dari Pak Mensos begitu,” tandasnya.
Sekolah rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya pengentasan kemiskinan melalui jalur pendidikan, sekaligus dalam rangka untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sehingga, Kemensos meminta dukungan dari seluruh daerah, termasuk Provinsi Jawa Tengah untuk mendukung suksesnya program Sekolah Rakyat. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)