REMBANG, Lingkarjateng.id – Kondisi Jembatan Jape di jalur Clangapan–Pamotan, Kabupaten Rembang, menjadi sorotan para pengguna jalan setelah bagian tengah jembatan mengalami kerusakan cukup parah.
Lubang besar menganga di tengah jembatan membuat pengendara, terutama sepeda motor, harus melaju pelan dan berhati-hati agar tidak terperosok.
Pantauan pada Selasa (5/11/2025), lubang berdiameter sekitar setengah meter dengan kedalaman lebih dari 20 sentimeter itu menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Truk besar bahkan terpaksa bergantian saat melewati jembatan tersebut. Sejumlah warga sekitar sempat berinisiatif menutup lubang dengan ranting dan material seadanya agar lebih terlihat oleh pengendara lain.
“Sudah lama rusak, sekitar sebulan lebih. Seminggu kemarin sempat dicor, tapi sekarang bolong lagi. Kalau malam bahaya sekali, apalagi saat hujan. Banyak karyawan pabrik lewat sini,” ujar Munawar, salah satu pengguna jalan.
Kondisi semakin berisiko karena jembatan itu menjadi jalur utama kendaraan berat dari Pamotan menuju Clangapan. Namun berdasarkan informasi terbaru, Sabtu (8/11/2025), lubang di tengah jembatan telah ditutup sementara menggunakan pelat besi.
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Rembang, Harno, mengakui bahwa jembatan itu sudah beberapa kali diperbaiki, tetapi sering rusak kembali karena posisi dan kondisi lalu lintas yang padat.
“Jembatan itu sangat sulit. Kalau hari ini kita cor, malamnya sering sudah dilewati kendaraan karena gelap tidak kelihatan. Akhirnya belum keras sudah diinjak lagi, beberapa hari kemudian ambrol. Tapi itu sudah beberapa kali kami coba perbaiki,” terang Harno.
Meski begitu, ia meminta masyarakat bersabar karena pemerintah daerah tengah menyiapkan langkah pembenahan jangka panjang. “Sabar, sudah saya pikirkan langkah ke depannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Bina Marga DPUTARU Kabupaten Rembang, Nugroho Tri Hutomo, menjelaskan bahwa perbaikan permanen akan dilakukan dengan cara membongkar seluruh struktur jembatan dan menggantinya dengan box culvert, yaitu struktur beton bertulang berbentuk kotak yang berfungsi sebagai saluran air bawah tanah.
“Penanganan permanen kami rencanakan masuk dalam paket IJD (Inpres Jalan Daerah) Tireman–Japerejo (Clangapan–Pamotan). Nanti akan dibongkar sepenuhnya dan diganti box culvert. Kalau paketnya memungkinkan, akan dilakukan secara multi years tahun ini dan tahun depan,” jelasnya.
Dengan rencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Rembang berharap persoalan kerusakan di Jembatan Jape dapat terselesaikan secara tuntas dan tidak lagi membahayakan pengguna jalan yang melintas setiap hari.
Jurnalis : Muhammad Faalih


































