PATI, Lingkarjateng.id – Modus penipuan ternyata turut berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Baru-baru ini penipuan dengan modus mengirim file dengan format apk tengah marak di media sosial. Untuk mencegah korban penipuan ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati membagikan tips agar tidak terjebak modus penipuan tersebut.
Penipuan dengan mengirimkan file format apk bisa bermacam-macam modusnya. Mulai dari gambar pengiriman paket, undangan digital, formulir pendaftaran dan sebagainya.
Biasanya, nomor tak dikenal akan mengirimkan file tersebut dengan tujuan agar penerima meng-klik tautan yang dikirim. Percobaan penipuan seperti ini disebut phising. Modus penipuan ini memancing penerimanya untuk memberikan informasi sensitif seperti kata sandi, tanggal lahir, nomor rekening dan informasi penting lainnya.
Diskominfo Pati Imbau Warga Waspada Penipuan Catut Nama Pejabat
Kepala Diskominfo Pati, Ratri Wijayanto, mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada jika menerima pesan dari nomor atau e-mail tak dikenal yang membagikan file maupun tautan yang mengarahkan penerima untuk mengisi informasi penting.
“Apabila menerima file dari orang atau nomor tak dikenal, jangan serta merta klik file tersebut, terlebih jika diminta mengisi informasi pribadi. Karena bisa jadi itu upaya phising,” ungkapnya.
Selanjutnya, kata Ratri, agar aman dari upaya phising pengguna internet baik melalui handphone, lapptop, maupun komputer perlu menerapkan langkah-langkah keamanan.
Hindari Peretasan Online Shop, Diskominfo Pati Bagi Tips Jaga Keamanan Akun
Misalnya, jika ingin mengunduh aplikasi tertentu pastikan legalitasnya dan sebaiknya hanya mengunduhnya dari playstore maupun appstore. Selain itu, sebelum mengunduh aplikasi juga harus memperhatikan developer dan rating-nya untuk memastikan aplikasi yang akan digunakan benar-benar aman.
“Ketika menginstal aplikasi selalu perhatikan izin akses. Jika aplikasi mencurigakan pilih untuk tidak memberikan izin akses tersebut,” sambungnya.
Diskominfo Pati, kata Ratri, selalu berupaya memberikan literasi digital kepada masyarakat baik melalui media sosial maupun sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penggunaan teknologi dan informasi. Sebab tak bisa dipungkiri, perkembangan zaman harus diiringi dengan sumber daya manusia yang pintar dan peka dalam menerima dan menelaah informasi. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)