SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ratusan warga berbondong-bondong padati halaman Balai Kota Semarang untuk memeriahkan Festival Dugderan guna menyambut bulan suci Ramadan.
Dalam festival tersebut diadakan kirab budaya yang dimulai dari halaman Balai Kota Semarang dan diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, sekolah, organisasi masyarakat dan lembaga lain.
Festival Dugderan tersebut diinisiasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk menyambut bulan Ramadan dan festival ini juga dimanfaatkan oleh para pelaku usaha mengais rezeki lebih banyak lagi.
Pemkot Semarang Imbau Warga Tak Panic Buying soal Minyak Goreng
Seperti diketahui, tradisi Dugderan sudah menjadi semacam pesta rakyat di mana semua masyarakat dari segala lapisan ikut memeriahkan acara ini. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, kegiatan Dugderan yang diadakan kali ini cukup meriah meskipun tidak diadakan arak-arakan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Hari ini Alhamdulillah meskipun tidak arak-arakan di jalan tapi sudah ada kemeriahan, yang penting tetap prokes (protokol kesehatan) dan kita lihat masyarakat juga cukup antusias,” ucap Hendrar Prihadi saat ditemui di halaman Balai Kota Semarang.
Hendi sapaan akrabnya menjelaskan, tujuan diadakannya tradisi Dugderan sebagai upaya memupuk rasa kebersamaan dalam kehidupan masyarakat dan membangkitkan rasa bangga serta patriotisme terhadap budaya lokal.
Hendrar Prihadi Harapkan Semarang Night Carnival Dongkrak Ekonomi
Dalam kegiatan Dugderan tersebut, banyak kegiatan yang ditampilkan mulai drumband, hingga pentas seni tari tradisional. Beberapa warga yang mewakili per kecamatan pun juga menampilkan kostum tradisional mereka untuk memeriahkan kegiatan Dugderan di halaman Balai Kota Semarang.
Mereka berjalan bergantian secara berurutan untuk mengenalkan kostum tradisional tersebut di hadapan Forkopimda dan masyarakat. Setelah itu, dilanjutkan pemukulan gong oleh Wali Kota Semarang pertanda Ramadan akan segera tiba.
Hendi berpesan kepada masyarakat, untuk saling menghormati antara satu sama lain. “Upaya saling menghormati dan tenggang rasa, jadi kawan-kawan yang mungkin tidak menjalankan ibadah puasa ya mohon bisa menghormati yang sedang menjalankan ibadah puasa dan sebaliknya,” jelasnya.
Jelang HUT ke-475, Pemkot Semarang Ziarah Makam Leluhur
Selain itu Hendi juga mengimbau untuk tetap menjaga prokes dalam ibadah nantinya.
“Kita semuanya saling menghormati. Bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini dengan baik, tarawih boleh, tarling juga boleh asal prokes tetap berjalan,” ujarnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)