KABUPATEN SEMARANG, Lingkarjateng.id – Calon Bupati-Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha-Nur Arifah tampak bahagia saat ikut menari tarian prajuritan di sela acara deklarasi dukungan dari Lembaga Kesenian Kecamatan (LKK) se-Kecamatan Kabupaten Semarang, Senin, 28 Oktober 2024.
Ngesti mengatakan dirinya termasuk penggemar kesenian tradisional. Karena itu, selama dirinya menjabat sebagai bupati juga memberi perhatian lebih kepada berbagai kelompok kesenian.
“Kelompok kesenian itu jumlahnya ada sekitar 4.000. Itu berbagai macam ada rodad, prajuritan, campurasi, debus, jaran kepang, dan yang lainnya. Sedangkan anggaran bantuan yang diberikan untuk berbagai kelompok itu mencapai Rp12 miliar, dan jumlah ini terbesar di Jawa Tengah. Bantuan untuk melengkapi sarana dan prasarana serta even yang diselenggarakan,” kata Ngesti Nugraha.
Ngesti juga menyampaikan untuk melestarikan dan memberi kesempatan kelompok tradisional pentas, ada enam kegiatan skala kabupaten, provinsi, dan nasional yang diselenggarakan.
Paslon Pilbup Semarang Ngesti-Arifah Banjir Dukungan dari Berbagai Pihak
Selain itu, kelompok kesenian juga diprioritaskan tampil secara rutin dengan bergantian antar kelompok di lokasi wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.
“Kami juga berpesan agar kelompok kesenian tidak hanya memprioritaskan tentang tampil saja, tapi juga mengajarkan unggah-ungguh dan budi pekerti kepada anak-anak dan remaja,” imbuhnya.
Nugraha-Nur Arifah juga mendulang dukungan dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Semarang yang mendeklarasikan dukungannya pada Selasa, 29 Oktober 2024.
“Dari PPDI menyampaikan tiga aspirasinya, yakni soal diterbitkan Kartu Disabilitas multi manfaat (kartu sakti) bagi kalangan disabilitas yang ada di Kabupaten Semarang, termasuk layanan hukum yang sesuai kebutuhan penyandang disabilitas. Kedua, dibentuknya relawan untuk kaum disabilitas, meski sekaranh sudah ada Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), beban pekerjaannya sudah semakin banyak,” jelasnya.
Lalu, yang ketiga, kata Ngesti Nugraha, tadi PPDI juga meminta agar perhatian terhadap pendidikan anak-anak disabilitas ditingkatkan.
“Oleh karenanya, tadi soal kartu disabilitas, saya sepakat, sehingga akan mewujudkan apa yang menjadi keinginan PPDI Kabupaten Semarang tapi tetap harus melalui tahapan terpilih dulu menjadi Bupati Semarang baru kita akan berama-sama membahas konsep dan apa saja yang bisa diakomodir dalam kartu diabilitas yang di maksud,” tegasnya.
Dikerubuti Ibu-ibu di Perkasa Fest, Ngesti Nugraha Didoakan Kembali Pimpin Kabupaten Semarang
Kemudian, terkait mengawal pembuatan kartu disabilitas ini sebagai kebijakan prioritas agar kaum disabilitas di Kabupaten Semarang bisa mendapatkan hak- haknya.
“Kami akan semaksimal mungkin membantu kaum disabilitas, karena program-program untuk para penyandang disabilitas ini terus berlanjut saat saya menjabat sebagai Bupati Semarang perode pertama, misal bantuan pendidikan, pelatihan keterampilam, dan menyiapkan penyandang diabilitas siap kerja, termasuk permodalan,” katanya.
Ngesti Bangga Pemkab Semarang Segera Bangun Rumah Sakit di Tengaran
Pada kesempatan itu Ngesti Nugraha juga membawa kabar gembira terkait rencana pembangunan rumah sakit di Kecamatan Tengaran, untuk pemerataan fasilitas layanan kesehatan daerah, di wilayah Kabupaten Semarang bagian selatan.
Ia juga merasa bangga, Kabupaten Semarang menjadi pemenang Investment Challenge 2024, melalui proposal proyek investasi pembangunan Green Hospital.
Ngesti mengungkapkan, selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang telah berusaha maksimal terkait dengan upaya pembangunan rumah sakit di wilayah Kabupaten Semarang bagian selatan.
Yakni dengan mengikuti Investment Challenge Tingkat Provinsi Jawa Tengah Bersama Bank Indonesia (BI). Dari total 16 proposal yang diikutsertakan dari berbagai daerah di Jawa Tengah, awalnya Kabupaten Semarang masuk enam besar, kemudian setelah diseleksi lagi proposal invesatsi Kabupaten Semarang masuk tiga besar.
“Kebetulan saya sebelum mengajukan cuti maju Pilkada Kabupaten Semarang 2024, sempat memaparkan langsung proposal Pemkab Semarang tersebut di forum penilaian Investment Challenge di Kabupaten Wonosobo. Alhamdulillah, baru saja saya mendapatkan kabar, dari tiga besar proposal investasi yang dinilai dalam Investment Challeng 2024 Tingkat Provinsi Jawa Tengah tersebut, Kabupaten Semarang juara satu,” ungkap Ngesti senang.
Dengan demikian, lanjutnya, upaya maksimal untuk mewujudkan pembangunan rumah sakit di wilayah Kabupaten Semarang bagian selatan bukan lagi sekedar harapan saja.
“Namun ke depan bakal segera terwujud, dimana hal ini bertujuan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Semarang di bagian selatan. Dan terkait kajian untuk lokasinya telah dilakukan dan tahun ini sudah ada Detail Engineering Design (DED)nya.Tempatnya di Mulyorejo, Barukan, Kecamatan Tengaran,” tambahnya.
Kebetulan, masih kata Ngesti, guna mendukung kemudahan akses, ke depan akan ditunjang dengan peningkatan akses penghubung dari Bancak-Suruh-Pasar Kalimaling-Dadapayam- Sukorejo-Mulyorejo-Terminal Tingkir (Kota Salatiga).
“Agar wilayah Selatan Kabupaten Semarang semakin maju dan berkembang, juga sudah ada investor yang masuk untuk membangun kawasan agrowisata. Kemudian juga ada zona peruntukan untuk kawasan industri di Kabupaten Semarang bagian selatan, dan untuk akses jalan sudah akan dilaksanakan mulai bulan Desember 2024 nanti,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)