KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Calon Bupati Semarang nomor urut 01, Ngesti Nugraha, dikerubuti ibu-ibu saat menghadiri acara Perkasa Fest di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, pada Senin, 21 Oktober 2024.
Dalam kesempatan itu, Ngesti membawa nampan berisi sosis yang dipinjam dari seorang pedagang. Ibu-ibu yang baru saja selesai mengikuti senam pun langsung berebut mengambil sosis yang ditawarkan Ngesti. Tak butuh waktu lama, dalam sekejap sosis yang ditawarkan Ngesti pun ludes diserbu ibu-ibu.
Selanjutnya, Ngesti Nugraha yang pada Pilkada Kabupaten Semarang 2024 berpasangan dengan Nur Arifah itu menuju tenda penjualan sayuran murah.
Namun, belum sampai ke tujuan, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Semarang tersebut kembali dicegat ibu-ibu untuk diajak berfoto bersama.
Salah satu warga, Nina, mengaku senang bia bertemua dua kali dengan Ngesti Nugraha. Ia pun berharap agar Ngesti bisa kembali memimpin Kabupaten Semarang.
“Pak Bupati murah senyum, sama anak-anak kecil juga humble. Semoga nanti Pak Ngesti menang lagi dan membawa Kabupaten Semarang menjadi lebih maju,” ujarnya.
Selain Ngesti, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, juga turun langsung melayani ibu-ibu yang membeli sayuran murah.
Pada kesempatan tersebut, ia mengajak masyarakat yang hadir untuk memenangkan paslon yang diusung PDIP di tingkat Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang.
“Kemenangan Pilkada 2024 ini harus bisa dicapai oleh pasangan calon (paslon) Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) dan juga Ngesti Nugraha-Nur Arifah, sehingga dapat terjadi linier yang mampu membawa pembangunan ini bisa berjalan lancar dan berkesinambungan, baik di Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang,” ungkapnya.
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi (Hendi) yang turut menghadiri Perkasa Fest, mengatakan bahwa 38 hari menjelang pemungutan suara Pilkada merupakan masa kontestasi yang sesungguhnya.
“Jangan takut capek, kalau perlu kurangi tidur, dan kita bergerak serentak secara gotong royong. Jangan terlena, apalagi menganggap waktu masih lama. Kita harus membuka mata dan telinga seluasnya. Jateng memang Kandang Banteng, namun harus belajar pada Pemilu 2024 lalu, kalau dicurangi ya kita bisa kalah,” kata Hendi.
Untuk itu, Hendi mengimbau kepada para kader partai, pendukung, dan relawan agar terus mengawal suara Andika-Hendi dan Ngesti-Arifah. Ia juga mengimbau kepada para pendukung untuk merekam dan melaporkan jika menemukan tindakan intimidasi dari pihak-pihak tertentu.
“Kalau ada yang mengintimidasi kades (kepala desa) atau tokoh, lalu sampaikan ini dari institusi mana. Nanti laporkan ke saya agar diproses tim Pak Andika dari Jakarta langsung. Kita tidak main-main dalam menghadapi Pilkada ini, ingin semua clear,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)