KENDAL, Lingkarjateng.id – Sebanyak 54 pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kendal masa bakti 2022-2025 resmi dilantik pada Sabtu, 10 September 2022.
Ketua IDI Wilayah Jawa Tengah, dr Joko Handoyo meminta para pengurus yang dilantik dapat bekerja dengan sepenuh hati, tulus dan ikhlas sebagai jembatan mitra kerja antara dokter dan pemerintah.
Ia mengingatkan, usai dilantik para pengurus IDI Kendal diharapkan bisa bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Selain itu, juga terus mengembangkan diri dan meningkatkan kapasitas.
“Hal ini dalam mewujudkan cita-cita bersama untuk memberikan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat di Kabupaten Kendal,” ujar Joko.
Joko menambahkan, IDI Kendal tidak dibenarkan membuat program sendiri. Namun, programnya harus selaras dengan program dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal.
“Saya ucapkan selamat atas dilantiknya pengurus IDI Cabang Kendal masa bakti 2022-2025. Semoga IDI Cabang Kendal bisa bersinergi dengan pemerintah daerah setempat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto saat memberikan sambutan berharap sinergitas antara Pemkab Kendal dengan IDI Cabang Kendal dan Jawa Tengah ke depannya semakin erat. Selain itu IDI Kendal diharapkan bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam hal kesehatan.
“Artinya, kita menunggu kerja-kerja konkrit dari IDI Kabupaten Kendal, supaya bisa berkomunikasi baik dengan IDI Jawa Tengah untuk bisa memberikan rekomendasi kepada kami terkait hal yang konkrit yang bisa memberikan terobosan atau inovasi. Karena IDI adalah ekspertisnya di bidang kesehatan. Sehingga kita bisa sama-sama memperbaiki dunia kesehatan di Kabupaten Kendal,” tutur Bupati Dico.
Bupati Dico juga menyebut, ada beberapa masyarakat Kendal yang lebih memilih untuk berobat di rumah sakit di Kota Semarang. Tentunya ini sebagai motivasi, supaya IDI Kendal memberikan pelayanan yang lebih baik.
“Jadi kita harus jujur, kualitas rumah sakit di Semarang lebih baik dari Kabupaten Kendal. Jadi ada yang lebih yakin berobat ke sana. Ini yang harus kita ubah. Kalau bisa justru orang dari luar daerah, datang berobat ke Kendal,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua IDI Kendal, dr Budi Mulyono usai dilantik mengatakan, setelah dua tahun bekerja bersama dalam penanganan Covid-19, pekerjaan IDI Kendal ke depan masih banyak bersama Pemkab Kendal.
“Kita masih harus memastikan bahwa Covid-19 sudah tidak ada dan siap siaga membantu pemerintah. Masih ada penyakit cacar monyet, HIV/AIDS dan masalah stunting, tentu ini harus mendapatkan perhatian bersama,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini anggota masih banyak IDI Kendal yang belum diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Meski demikian, saya mengajak pengurus IDI untuk bekerja dengan dedikasi tinggi dan profesional sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat,” tandasnya.
Terkait masalah penanganan stunting di Kabupaten Kendal, dirinya mengaku dalam waktu dekat akan melakukan konsolidasi dan rapat pengurus terkait penanganan masalah stunting.
“Nantinya akan ada dokter asuh yang akan mendampingi penderita dan masyarakat dalam penanganan stunting ini,” ujarnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)