DEMAK, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Kabupaten Demak dan Baznas memberikan bantuan kepada balita stunting di Desa Temuroso, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak pada Rabu, 9 November 2022.
Ketua Baznas Bambang Soesetiarto menyampaikan, bantuan dari Baznas Kabupaten Demak sebesar Rp23.600.000 yang diberikan kepada 20 anak stunting selama 3 bulan.
“Bantuan ini berupa makanan tambahan untuk anak stunting selama 3 bulan, susu SGM 400 gram untuk anak usia 6 bulan ke atas, nutrisi ibu atau makanan tambahan gizi yang didapat dari rekomendasi puskesmas Guntur I,” katanya.
Selanjutnya, bantuan dari Dinsos P2PA sebesar Rp47.239.000, berupa beras, multivitamin, susu, buket, dan tas sekolah.
“Kami berharap semoga bantuan ini dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Demak yang menurut data dan informasi dari Dinpermades P2KB Demak bahwa berdasarkan penimbangan bulan Agustus 2022 sampai saat ini hanya tinggal 2.858 anak atau tinggal 2,99 persen dari semula 3.507 anak atau 3,69 persen jadi terjadi penurunan sebesar 649 anak atau 0,7 persen,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Demak, Eisti’anah menyampaikan bahwa sudah banyak sekali program yang sudah disalurkan Pemkab Demak untuk penanganan stunting.
“Tadi dilaporkan angka data kita, komitmen kita atau semangat kita untuk menurunkan angka stunting ini sangat luar biasa di tahun ini. Alhamdulillah sudah mengalami penurunan dan tentunya kita tidak boleh berpuas diri dengan angka tersebut,” ujarnya.
Eisti berharap, adanya program bantuan tersebut dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Demak.
“Ini kita berkoordinasi dengan semuanya untuk menangani stunting yang ada di Kabupaten Demak Khususnya kali ini ada di Desa Temuroso Kecamatan Guntur,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa selain bantuan yang diberikan kepada balita stunting, bantuan juga diberikan kepada anak yatim piatu korban Covid-19.
“Bantuan ini sebagai upaya kita perhatian kita Pemerintah Kabupaten Demak kepada warganya yang terdampak Covid 19. Dan tentunya kita memang terselamatkan dari pandemi kemarin kita sama-sama tetap menjaga Prokesnya karena ini ada himbauan lagi karena ada masuk varian baru, ini kita sampai capek melihat variannya,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan, masyarakat pasti bisa melalui pandemi Cobid-19.
“Kita tetap semangat, jaga kesehatan semuanya terkhusus untuk adek-adek yang berat badannya kurang ibunya tetap semangat jangan pantang menyerah, kalau kita bisa menjaga kesehatan kemudian hidup bersihnya kita dengan adanya pandemi selama dua tahun kemarin, insya Allah kita bisa melalui pandemi covid yang akan datang. Semoga tidak sampai separah dari tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Ia berharap bantuan tersebut dapat benar-benar bisa memberikan atau menyemangati khususnya untuk adik-adik yang terkena stunting.
“Tetap semangat ibu-ibu semuanya. Rutin melakukan penimbangan ke posyandu penimbangan berat badan setiap bulannya, apakah ada kenaikan apa tidak. Nanti dari kader-kader posyandu di bawah binaan dari puskesmas masing-masing ini tentu akan memberikan pengarahan-pengarahan yang seharusnya seperti apa atau bagaimana agar bapak ibu sendiri ini tidak bingung,” terangnya.
Eisti juga menyampaikan bahwa Pemkab Demak sedang gencar-gencarnya dalam menangani kasus stunting yang ada di wilayahnya. Hal ini untuk mempersiapkan generasi emas pada tahun 2045.
“Perlu diketahui kenapa kita gencar sekali dalam menangani kasus stunting ini, karena memang selain instruksi dari pusat kita harus bisa sampai zero stunting ini juga tentunya efek yang nanti diakibatkan oleh efek stunting adalah pertumbuhan otak si anak itu. Kita ingin sekali mempunyai generasi penerus yang nanti pada 2045 generasi emas yang nanti tentunya bisa cerdas dan bisa membanggakan serta berguna untuk bangsa dan negara. Jadi semangat ibu-ibu semuanya untuk merawat anaknya dengan tulus ikhlas,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)