DEMAK, Lingkarjateng.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak menggelar rapat koordinasi (rakor) persiapan masa tenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada Kamis, 21 November 2024.
Anggota KPU Demak, Syariful Imaduddin, mengatakan bahwa rakor tersebut bertujuan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga pelaksanaan Pilkada dapat berjalan lancar dan kondusif.
Ia menyampaikan bahwa masa kampanye masing-masing pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati akan berakhir pada tanggal 23 November 2024. Sehingga, pihaknya menekankan bahwa setelah tanggal itu tidak ada kegiatan lain yang berbau kampanye.
“Jadi masa tenang itu sesuai prinsip PKPU bahwa tidak ada kegiatan apa pun yang berbau kampanye, sejak tanggal 24-26, karena itu adalah masa tenang. Jadi saya kira LO (liaison officer) maupun paslon bisa menahan diri dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang namanya berbau kampanye,” kata pria yang akrab disapa Ipung itu.
Disinggung soal masa cuti Eisti’anah yang mana masih berstatus Bupati Demak atau petahana, Ipung mengatakan bawah calon bupati dari nomor urut 02 itu tetap bisa menjalankan tugas sebagaimana pemimpin daerah.
“Usai cuti, petahana boleh berkegiatan seperti biasa,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ipung juga menerangkan bahwa untuk kebutuhan logistik KPU pada Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Demak sudah terpenuhi secara keseluruhan.
“Semua kekurangan logistik kita sudah dipenuhi secara keseluruhan, sudah lengkap, dan besok dilakukan pergeseran,” bebernya.
“Untuk distribusi logistik, dimulai pada tanggal 22 dan 23 itu logistik dari gudang KPU kabupaten ke masing-masing gudang PPK yang sudah ditentukan. Nanti tanggal 24-25 pergeseran logistik dari masing-masing desa di tingkat PPS, dan di tanggal 26 itu ke TPS,” imbuhnya.
Mengingat saat ini di sejumlah wilayah terdampak rob, terutama di Kecamatan Sayung, Ipung mengatakan bahwa KPU Demak telah melakukan persiapan dengan menggandeng sejumlah pihak untuk mendistribusikan logistik Pilkada. Ia juga menyebut ada beberapa TPS yang dilakukan pergeseran.
“Persiapan khusus, tentu ada. Yang kemarin pemetaan rawan rob dari kecamatan ke desa berkaitan dengan distribusi logistik, dan itu menyesuaikan nanti hari atau jam berapa ketika rob surut sudah ada di lokasi. Dan kemarin memang ada beberapa TPS yang dimungkinkan geser karena ada beberapa faktor itu (rob),” tutupnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)