DEMAK, Lingkarjateng.id – Pelaksanaan debat Kedua Pemilihan Bupati (Pilbup) Demak yang berlangsung di Hotel Patra Jasa, Kota Semarang pada Sabtu, 16 November 2024, sempat tak kondusif.
Saat debat berlangsung, sempat diwarnai dengan aksi saling lempar yel-yel yang diserukan masing-masing pendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Demak Edi Sayudi-Eko Pringgolaksito dan Eisti’anah-Muhammad Badruddin. Bahkan, sempat terdengar seruan yel-yel yang sedikit provokatif dan mengganggu jalannya proses debat.
Menyikapi hal itu, moderator debat Pilbup Demak bertindak tegas dengan mengecam tindakan tersebut, bahkan mengancam akan menghilangkan sejumlah segmen apabila masing-masing pendukung paslon tidak dapat menaati peraturan yang telah disepakati.
Sikap dari masing-masing pendukung kedua paslon pun akhirnya bisa terkondisikan sehingga moderator maupun tim broadcaster dapat mengatur jalannya debat yang kondusif.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak, Siti Ulfaati, menyebut apa yang dilakukan moderator debat merupakan sikap tegas kepada pendukung masing-masing paslon agar menaati peraturan yang telah disepakati.
“Itu bagian dari peringatan, baik dari pendukung paslon 01 maupun 02 itu tertib sesuai dengan yang kita harapkan. Kalau kita tidak tegas di awal nanti akan jadi tidak kondusif. Tetapi ketika ketegasan itu kita tunjukkan di awal bisa berjalan lancar,” ujarnya sai pelaksanaan debat di Semarang.
“Dan tadi berjalan baik, dari moderator juga bersikap tegas, sehingga hak-hak dari masyarakat melihat melalui Youtube ataupun lembaga penyiaran TV, mereka bisa melihat, menilai visi dan misi yang disampaikan oleh paslon,” imbuhnya.
Terkait debat kedua yang diselenggarakan di Semarang, Ulfa mengungkapkan bahwa hal itu untuk meminimalisir terjadinya gesekan antarpendukung paslon bupati-wakil bupati.
“Karena memang kemarin saran dari berbagai pihak termasuk dari Desk Pilkada berharap untuk debat dilakukan di luar Demak, memang tujuannya untuk menjaga kondusifitas,” ungkapnya.
Ulfa mengatakan, debat tersebut menjadi salah satu bentuk kampanye dari masing-masing paslon untuk menyampaikan visi-misi kepada masyarakat.
“Harapannya memang di sisa waktu ini masyarakat bisa menilai dan tentunya mereka bisa memantapkan pilihan nantinya yang bakal dipilih dan mereka datang ke TPS pada 27 November 2024,” katanya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)