PATI, Lingkarjateng.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari komisi B, M. Nur Sukarno menyoroti objek wisata Pantai Kertomulyo, yang berada di Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati.
Menurutnya, pemerintah harus lebih memperhatikan objek wisata sebagai salah satu daya tarik pengembangan sektor ekonomi ada di Kabupaten Pati. Ia menilai, salah satu hal terpenting dalam pengembangan objek wisata adalah penataan infrastruktur.
“Pengembangan desa wisata perlu penataan infrastruktur penunjang keberadaan objek wisata. Seperti di Pantai Kertomulyo, Kecamatan Trangkil,” ujar politisi dari fraksi Golkar ini.
Ekspor Sawit Dikurangi, DPRD Pati Nilai Harga Minyak Goreng Masih Mahal
Meski demikian, ia tetap memberikan apresiasi kepada pengelola objek wisata yang sudah berusaha memajukan Pantai Kertomulyo.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh pengelola wisata Pantai Kertomulyo dengan memperbarui wahana dan fasilitas objek wisata merupakan langkah yang tepat guna menarik minat wisatawan.
Ia pun sangat mendukung pengembangan wisata pantai berbasis mangrove yang ada di Kertomulyo. Selain dijadikan tempat berwisata, mangrove yang ada di Pantai Kertomulyo juga bisa dijadikan antisipasi abrasi atau pengkikisan pantai akibat gelombang laut.
Ia juga menambahkan bahwa, dengan pemanfaatan tanaman mangrove di sekitar Pantai Kertomulyo dapat memperkaya spesies keberadaan hutan mangrove.
Soal Lahan Produktif, Ketua DPRD Pati Minta Anggota Dewan Cermat
“Dengan adanya objek wisata pantai berbasis mangrove diharapkan ada memperkaya spesies mangrove di Pantai Kertomulyo,” tambahnya.
Mengenai akses jalan menuju Pantai Kertomulyo, Sukarno menyayangkan karena aksesw jalan menuju Pantai Kertomulyo masih sulit. Terlebih jika jalan tersebut digunakan untuk berpapasan mobil.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak terkait untuk segera memperbaiki permasalahan tersebut.
“ Saya menyayangkan tempat wisata tersebut, karena saat ini masih terkendala jalan akses masuk ke lokasi yang tidak bisa untuk berpapasan mobil,” pungkas Sukarno. (Lingkar Network | Arif Febriyanto- Lingkarjateng.id)