REMBANG, Lingkarjateng.id – Bupati Rembang, Harno, meninjau calon lokasi pembangunan bendungan di Desa Trenggulunan, Kecamatan Pancur, yang rencananya akan diusulkan ke pemerintah pusat.
Harno mengungkapkan survei lapangan di area Belik Kembar tersebut untuk memastikan kesiapan lokasi serta potensi bendungan dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat di wilayah sekitar.
Ia mengatakan bendungan rencananya dibangun dengan tinggi sekitar 80 meter dengan panjang mencapai 108 meter. Infrastruktur tersebut diproyeksikan menjadi sumber utama pemenuhan air bersih dan irigasi di sejumlah wilayah di Kabupaten Rembang.
“Survei lokasi yang rencana akan dibuat Bendungan Trenggulunan, agar kebutuhan air di sini tercukupi,” ujarnya.
Menurut Harno, jika terealisasi, bendungan tersebut tidak hanya melayani kebutuhan air masyarakat Desa Trenggulunan, tetapi juga sejumlah kecamatan lain, yakni Lasem, Pancur, Pamotan, dan Gunem. Selain itu, bendungan juga direncanakan menjadi sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banyumili Rembang.
“Kalau jadi, ke atas dan ke bawah kebutuhan air bisa tercukupi, sekaligus berpotensi menjadi spot-spot rekreasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Trenggulunan, Bambang Siswanto, membenarkan adanya kegiatan survei lapangan tersebut.
Ia menyebut peninjauan dilakukan langsung oleh Bupati Rembang bersama sejumlah pihak terkait di lokasi calon bendungan.
“Lokasi bendungan masuk Desa Trenggulunan, tepatnya di Belik Kembar,” kata Bambang.
Ia mengungkapkan bahwa dalam kunjungan itu Bupati Harno juga berdialog dengan pemerintah desa dan warga terkait kebutuhan air.
Bambang menuturkan bahwa keberadaan bendungan atau embung sangat dibutuhkan untuk mendukung pengairan pertanian, tidak hanya di Desa Trenggulunan, tetapi juga desa-desa lain di Kecamatan Pancur seperti Sidowayah, Kalitengah, Kedung, dan Sumberagung.
“Direspons positif oleh Bupati Harno dan akan diupayakan untuk direalisasikan pada tahun-tahun mendatang,” pungkasnya.
Sumber: Humas Pemkab Rembang
Editor: Rosyid
