PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Korban tewas akibat bencana longsor yang menerjang Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, kini bertambah menjadi 22 orang.
Dandim Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya, mengungkapkan bahwa korban terakhir yang ditemukan adalah Diyatno (42), warga Desa Gumelem. Jenazah korban ditemukan tertimbun longsor di area persawahan, tidak jauh dari lokasi reruntuhan rumah Sekretaris Desa Kasimpar.
“Posisi korban sudah di bawah sana, sudah di persawahan,” terang Rizky pada Kamis, 23 Januari 2025.
Sebelumnya, pada Rabu petang, 22 Januari 2025, tim gabungan juga menemukan satu korban meninggal yaitu Ta’adi (34), warga Dukuh Wonodadi, Desa Songgodadi, Kecamatan Petungkriyono.
Rizky menjelaskan bahwa bencana longsor yang terjadi pada Senin, 20 Januari 2025 lalu, dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Petungkriyono.
Sejumlah warga yang tengah beraktivitas di sekitar lokasi longsor sempat berteduh di sebuah kafe. Namun, tak lama kemudian longsor susulan terjadi dan menghancurkan bangunan kafe serta beberapa rumah warga.
“Jadi sebenarnya yang di sini rumah penduduk hanya dua, rumah Pak Carik dan pendeta. Di rumah Pak Carik ini kebetulan banyak orang berteduh,” ungkapnya.
Menurutnya, sudah ada tiga alat berat di Petungkriyono untuk membuka akses transportasi masyarakat agar tidak terisolasi.
“Agar masyarakat Dukuh Kasimpar bisa beraktivitas, seperti ke pasar, paling tidak untuk membeli bahan makanan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa proses pencarian korban longsor akan terus berlanjut selama tidak turun hujan di Petungkriyono.
“Ini kabut sudah mulai turun, tapi masih bisa ditolerir. Selama tidak hujan, pencarian dilanjut. Kemarin saja sampai jam 6,” ujarnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)