KENDAL, Lingkarjateng.id – Jika semua kalangan menikmati kopi untuk diminum, tidak demikian dengan Andre Hermawan. Seniman asal Kecamatan Kaliwungu, Kendal ini, menggunakan kopi sebagai pewarna dalam melukis. Karya lukisan kopi ini pun tidak kalah dengan lukisan menggunakan cat minyak, meskipun butuh ketelatenan dan keterampilan saat meracik kopi menjadi pengganti cat untuk melukis.
Warga Kutoharjo Kaliwungu Kendal ini, mencoba menggunakan bahan pewarna yang berbeda dengan pelukis pada umumnya. Tidak menggunakan cat minyak atau pensil warna, tetapi Andre menggunakan air kopi atau ampasnya.
Selain media kopi dengan air, pelukis ini juga banyak membuat lukisan kopi dengan bahan ampas kopi. Daripada menggunakan pewarna atau cat minyak, Andre Hermawan ini memilih melukis dengan air kopi dan memilih kopi tanpa ampas.
Mengenal Yulia Ayu Aristiyanti, Menjadi Tour Guide di Tengah Kesibukan sebagai Guru
Andre menjelaskan, kopi terlebih dahulu diseduh menggunakan sedikit air, agar kental dan tidak terlalu encer sehingga mudah saat menggoreskannya ke atas kanvas atau kertas. Campuran kopi tanpa ampas dengan sedikit air inilah yang menjadi bahan dasar pewarna dalam melukis.
“Melukis dengan media kopi lebih menarik jika dibandingkan dengan cat air atau pensil warna. Kalau awalnya saya menggunakan ampas kopi, namun sekarang mencoba menggunakan air kopi yang kental,” ujar Andre, Senin (17/1).
Menurutnya, warna yang dihasilkan natural dan mudah menggoreskannya ke atas kanvas atau kertas. “Air kopi tanpa ampas yang kental warnanya lebih natural dan unik,” lanjutnya.
Mengenal Rohedy Ayucandra Farizi Jodisaputra, Pengusaha Katering Dapur Kolosal
Karya yang dihasilkan umumnya sketsa wajah atau lukisan pemandangan. Andre sendiri tidak sungkan membagikan keahliannya dengan anak-anak di kampungnya, agar lebih menyukai seni melukis khususnya melukis menggunakan air kopi atau ampas kopi.
Seno salah satu warga Desa Kutoharjo Kakiwungu mengakui kehebatan Andre dalam melukis. “Lukisan dengan air kopi memang unik dan kelihatannya menarik, meski hanya satu warna yang dihasilkan yakni coklat tetapi kesannya lebih bagus dan natural saja,” ujar Seno. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)
