KUDUS, Lingkarjateng.id – Sebanyak 566 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) mendapatkan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) dan beasiswa. Ada dua beasiswa yang kali ini diterima mahasiswa, yakni Beasiswa Bank Indonesia (BI) dan Beasiswa Prestasi dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Rektor UMK Prof. Dr. Ir. Darsono mengatakan, sebanyak 34 persen anak bangsa yang bisa merasakan pendidikan di perguruan tinggi. Banyak yang tidak memiliki kesempatan belajar di perguruan tinggi. ”Ini adalah sebuah kemewahan yang harus disyukuri,” katanya saat pemberian beasiswa bantuan UKT, BI dan PLN di Ruang Seminar Lantai IV Gedung Rektorat UMK, Kamis (6/1).
Terlebih bagi mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, lanjutnya, harus lebih bersyukur. Salah satunya caranya dengan terus berjuang dan belajar dengan baik.
Bantuan dan beasiswa yang diberikan, antara lain bantuan UKT sebanyak 501 mahasiswa, dibmana tiap mahasiswa mendapatkan Rp 2.400.000 per semester. Lalu ada beasiswa Bank Indonesia sebanyak 50 orang, setiap mahasiswa mendapatkan Rp 12.000.000 selama satu tahun.
UNY Siap Berkontribusi Membangun Blora
Lalu ada beasiswa baru, dari perusahaan milik negara, yakni PLN. Beasiswa ini diberikan kepada 15 mahasiswa, di mana setiap mahasiswa mendapatkan Rp 4.000.000. “Beasiswa ini tentu harus bisa memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan semangat belajarnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rektor mengingatkan, ketika mahasiswa merasa malas, maka mereka harus mengingat kondisi saat ini. Bahwa tidak semua anak bangsa bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Selain itu, tidak semua mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek, Bank Indonesia dan PLN yang sudah mempercayakan program beasiswanya kepada UMK. Apalagi dari Kemendikbudristek yang memberikan kuota hingga 501 untuk beasiswa bantuan UKT.
Di sisi lain, Penerima Beasiswa BI, Salma Putri Harapan mengaku bersyukur dan berterima kasih karena bisa mendapatkan beasiswa BI. Tak hanya sekedar beasiswa, mahasiswa penerima beasiswa BI juga bisa masuk komunitas Genbi.
“Jadi tidak hanya uang saja yang diterima, tapi juga pengalaman dari berbagai kegiatan dan juga relasi dengan teman perguruan tinggi lainnya,” tutupnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar Jateng)