KUDUS, Lingkarjateng.id – Menjelang Iduladha atau Hari Raya Kurban bagi umat Islam, Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus melakukan pemantauan ke Pasar Hewan di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kamis, 8 Mei 2025. Pemantauan ini dilakukan karena Iduladha tinggal sekitar sebulan lagi.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Andi Imam Santosa yang melakukan giat pemantauan di Pasar Hewan menyebut bahwa kondisi penjualan hewan kurban memang tengah lesu. Terutama penjualan hewan-hewan besar seperti kerbau dan sapi.
Ia menjelaskan, penjualan hewan kurban biasanya ramai usai masa panen. Akan tetapi, saat ini masa panen tidak maksimal, sehingga penjualan hewan kurban masih lesu.
“Kondisi penjualan memang lesu, banyak yang panen tapi tidak keluar maksimal jadi tidak membeli hewan,” ujarnya usai melakukan pemantauan ke Pasar Hewan di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kamis, 8 Mei 2025.
Pihaknya menyebut, penjualan hewan kurban terutama untuk hewan besar seperti kerbau dan sapi belum ada kenaikan dalam beberapa bulan terakhir.
“Yang kambing cukup ramai, tapi hewan besar agak lesu, belum ada kenaikan. Harga juga masih standar,” terangnya.
Salah satu pedagang kerbau di Pasar Hewan, Sukat menyebut bahwa belum ada kenaikan penjualan menjelang Iduladha yang terhitung tinggal sebulan lagi. Hal ini dipengaruhi karena bertepatan dengan masa pasca panen dan jelang masuk sekolah.
“Ini masih sepi, belum ada kenaikan penjualan, karena panen jadinya sepi, terus barengan sama masuk sekolah,” katanya.
Harga yang ditawarkan untuk hewan kerbau juga relatif masih stabil di rentang harga Rp 20 juta hingga Rp 30 juta lebih. Namun, Sukat menyebut bahwa kenaikan harga bisa saja terjadi mendekati Iduladha nanti.
“Karena sudah tradisi kalau mendekati Lebaran Kurban ya pasti ada kenaikan harga,” ungkapnya.
Sementara itu, pedagang kambing di Pasar Hewan, Sri Widodo menyebut bahwa penjualan hewan kambing cenderung stabil. Hari ini, Ia membawa 65 ekor kambing dari Purwodadi untuk dijual di Pasar Hewan Kudus.
“Setiap pasaran kliwon memang selalu ke sini. Tempatnya sangat istimewa, ini paling bagus dibanding pasar yang lain, tertata rapi,” sebutnya.
Biasanya, setiap membawa dagangan hewan kambing, Widodo mengaku selalu laku terjual 70 persen dari total hewan yang dibawanya. Ia pun berharap, hewan dagangan yang dibawanya hari ini bisa laku terjual hingga habis.
“Harganya ada yang Rp 2,5 juta sampai termahal Rp 4,5 juta ini yang dibawa. Ini belum ada kenaikan harga menjelang Hari Raya Kurban,” tambahnya.(Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S – Lingkarjateng.id)