PATI, Lingkarjateng.id – Proses pembelajaran di SDN Ketitangwetan 1 dan 2, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati serta aktivitas warga lumpuh akibat bencana banjir.
Banjir di Desa Ketintangwetan pada Selasa, 20 Mei 2025 dini hari hingga siang masih menggenangi sekolah dan 500 rumah warga dengan ketinggian 1 meter.
Salah satu siswa SDN Ketitangwetan, Fachri, menyampaikan bahwa banjir merendam sekolah sejak semalam. Banjir yang menggenangi ruang kelas mengakibatkan proses pembelajaran tidak bisa dilaksanakan.
“Banjir ini. Tadi sempat berangkat, tapi dipulangkan. Ketinggian air dalam kelas 1 meter semua siswa dipulangkan,” ungkapnya sembari bermain air, Selasa, 20 Mei 20 Mei 2025.
Tanggul Jebol di Ketitangwetan Pati, Permukiman Warga Terendam Banjir
Salah satu warga Ketitangwetan, Yudi, menyampaikan ketinggian banjir saat ini terus bertambah lantaran adanya kiriman air dari Pegunungan Kendeng. Tingginya air banjir mengakibatkan ratusan rumah dan aktivitas warga serta sekolah lumpuh.
“Airnya tambah, tanggulnya juga belum bisa diperbaiki. Ketinggian air 40-80 cm. Rumah yang terendam banyak, di RT saya rata-rata 90 persen terendam,” ungkapnya.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati menyebutkan setidaknya terdapat 6 desa di 4 kecamatan terendam banjir.
Diantaranya, Desa Gunungpanti Kecamatan Winong, Desa Sinomwidodo dan Desa Angkatan kidul Kecamatan Tambakromo, Desa Tanjunganom dan Desa Gabus Kecamatan Gabus serta Desa Ketitangwetan Kecamatan Batangan.
“Desa Ketitangwetan dan Ngening. Penyebab jebol tanggul sungai. Ini sudah kejadian yang ke-3 atau ke-4 kali terjadi jebol tanggul di sepanjang aliran sungai,” ucap Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya.
Jurnalis: Setyo Nugroho
Editor: Ulfa Puspa