KUDUS, Lingkarjateng.id — Pemerintah Kabupaten Kudus memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia di lingkungan Pabrik Rokok Nojorono Brak Garung, Kecamatan Kaliwungu, Rabu, 7 Mei 2025.
Wakil Bupati Kudus, Belinda Putri Sabrina Birton, yang hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa Pemkab Kudus terus memperkuat berbagai upaya untuk menekan kasus TBC yang cenderung meningkat. Tercatat kasus TBC pada triwulan pertama 2024 menunjukkan kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
“Upaya yang kami lakukan antara lain skrining aktif dan pemeriksaan di masyarakat, pemberian obat, serta layanan perawatan. Semua sudah kami jalankan. Ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mengendalikan TBC,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kudus, dr. Andini Aridewi, memaparkan bahwa hingga April 2024 telah ditemukan 1.045 kasus TBC aktif. Angka ini cukup signifikan dan menunjukkan pentingnya deteksi dini di masyarakat.
“TBC masih menjadi penyakit yang jadi perhatian global. Di Kudus, deteksi dini aktif terus kami gencarkan khususnya pada kelompok berisiko. Tujuannya agar kasus tidak menyebar tanpa diketahui,” ujarnya.
DKK Kudus juga telah menyiapkan alat pendeteksi cepat molekuler di tujuh titik, termasuk puskesmas dan laboratorium kesehatan, bekerja sama dengan Dinkes Provinsi Jawa Tengah untuk skrining melalui pemeriksaan mobile X Ray. Seluruh fasilitas kesehatan juga menyediakan obat anti-TBC secara gratis, termasuk terapi pencegahan TBC (TPT) bagi kontak erat pasien.
“Yang terpenting adalah jangan sampai ada stigma negatif terhadap pasien TBC, karena penyakit ini bisa disembuhkan. Puskesmas dan faskes siap melayani,” tambah dr. Andini. (Lingkar Network | Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)