SALATIGA, Lingkarjateng.id – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Salatiga pada tahun 2024 lalu tembus 101,59 persen atau sebesar Rp 290.801.610.561. Tercatat, PAD tahun 2024 meningkat sebesar 5,15 persen dari PAD tahun 2023 senilai Rp 250.852.619.000.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Salatiga, Adhi Isnanto, menyatakan bahwa selama kurun tiga tahun belakangan PAD Kota Salatiga terus mengalami peningkatan. Sedangkan, pendapatan transfer mengalami fluktuasi.
“PAD tahun 2022 sebesar Rp 218.644.038.938, sedangkan pendapatan transfernya Rp 686.923.974.000. Pada tahun 2023 PAD naik menjadi Rp 250.852.619.000 dan pendapatan transfer juga naik jadi Rp 707.187.069.000. Kemudian pada 2024 lalu realisasi PAD mencapai Rp 290.801.610.561, sedangkan pendapatan transfernya turun jadi Rp 705.148.176.000,” terangnya saat dihubungi melalui telepon pada Kamis, 23 Januari 2025.
Adhi menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga saat ini menargetkan PAD tahun 2025 sebesar Rp 321.906.883.640, sementara untuk pendapatan transfer diproyeksikan sebesar Rp 689.175.881.000.
“Jadi, total pendapatan tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp 1.011.082.764.640. Dengan komposisi pendapatan PAD 31,84 persen dan pendapatan transfer 68,16 persen,” terangnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, menyatakan belanja daerah tahun 2024 secara keseluruhan terjadi surplus sebesar 3,68 persen. Sedangkan, untuk pembiayaan daerah mengalami sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) sebesar 3,68 persen.
“Untuk aset daerah mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya sebesar 3,17 persen. Untuk defisit mengalami penurunan sebesar 86,86 persen dari tahun 2023. Sedangkan untuk ekuitas di Salatiga dari tahun ke tahun mengalami kenaikan,” terangnya.
Yasip mengatakan bahwa aset merupakan salah satu sumber pendapatan yang cukup potensial.
“Jadi biarkan aset itu bekerja untuk kita, sehingga kita bisa mendapatkan pendapat yang pasti dari aset yang kita karyakan. Aset-aset yang tidak produktif untuk bisa dipikirkan bagaimana caranya untuk bisa jadi produktif,” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)