KUDUS, Lingkarjateng.id – Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, tiga desa terdampak banjir berada di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor; Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan; serta Desa Banged.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Kudus, Ahmad Munaji, menyebutkan bahwa ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 60 sentimeter. Meski begitu, ia menyatakan kondisi masih terkendali dan belum ada laporan kerusakan besar atau pengungsian.
“Untuk sementara, akses jalan masih bisa dilalui dengan berjalan kaki atau menggunakan motor tertentu. Mitigasi awal sudah dilakukan, masyarakat kami minta tetap waspada dan memanfaatkan fasilitas desa yang tersedia,” ujarnya pada Kamis, 23 Januari 2025.
Ia juga menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh limpasan dari Kali Wulan yang meluap, terutama di Kecamatan Kaliwungu.
Wilayah dengan dampak paling besar adalah Desa Setrokalangan, Desa Banged, dan Desa Kedungdowo.
Hingga kini, ada sekitar 400 kepala keluarga atau seribuan warga terdampak, namun belum ada warga yang dievakuasi. Di Desa Setrokalangan, air mulai menggenangi permukiman sejak Rabu malam.
Indah Rahayu, seorang guru di SD 2 Setrokalangan, menyebutkan bahwa genangan air sempat mencapai 50 centimeter, tetapi belum mengganggu aktivitas belajar mengajar.
“Kalau tahun lalu banjirnya lebih tinggi, sampai 1 meter dan bertahan hingga dua minggu. Kali ini masih bisa dilewati, jadi KBM tetap berjalan,” jelas Indah. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)