SALATIGA, Lingkarjateng.id – Penjabat (Pj.) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, menilai kultur budaya untuk berzakat di wilayah setempat masih kurang.
Guna mendorong penguatan budaya berzakat, ia mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Salatiga agar memberikan fasilitas yang mempermudah warga dalam membayar zakat.
“Untuk kepraktisan dalam berzakat, berharap Baznas bisa memberikan fasilitas untuk kemudahan. Contohnya dengan QRIS atau fasilitas yang ada di m-banking,” kata Yasip dalam keterangan tertulis pada Selasa, 21 Januari 2025.
Sementara itu, Ketua Baznas Salatiga, Ari H Iswanto, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan berbagai terobosan guna meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat.
Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah mencanangkan Salatiga Berzakat. Kegiatan yang rencananya akan diselenggarakan pada 12 Februari 2025 tersebut diharapkan bisa menjadi momen bulan sedekah.
“Kami mohon dukungan dari Pemkot (Pemerintah Kota) Salatiga untuk bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ucapnya.
Kabag Kesra Setda Kota Salatiga, Jumiarto, menyatakan bahwa Pemkot Salatiga siap mendukung kegiatan Baznas.
“Kami akan memberikan dana hibah kepada Baznas sebesar Rp 100 juta yang sudah dianggarkan di APBD tahun 2025,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Salatiga, Wiharso, mengatakan bahwa pihaknya akan membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di berbagai instansi untuk memberikan edukasi dalam berzakat.
“Ini untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menyalurkan zakat,” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)