SALATIGA, Lingkarjateng.id – Harga telur ayam ras di pasar tradisional di Kota Salatiga terus menurun usai perayaan Natal dan tahun baru (Nataru). Pada Jumat, 17 Januari 2025, harga telur ayam ras di Pasar Blauran berada di kisaran Rp 26.000 per kilogram.
Beberapa hari lalu, harga telur masih Rp 27.500 per kilogram. Turunnya harga telur ini disambut baik oleh warga Kota Salatiga.
Susi (38), warga Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Salatiga, berharap harga telur masih bisa turun lagi dan stabil di angka yang terjangkau.
“Ya kalau bisa harga telur maksimal Rp 20.000 per kilogram atau di bawahnya dan stabil. Harga segitu, masyarakat ekonomi menengah ke bawah masih bisa menjangkau,” katanya pada Jumat, 17 Januari 2025.
Menurutnya, telur sudah menjadi lauk sehari-hari karena pengolahannya tidak sulit dan bisa cepat disajikan. Oleh karena itu, ia mengaku keberatan jika harga telur melambung tinggi.
“Telur merupakan sumber protein yang mudah dan cepat disajikan. Karena itu, telur menjadi lauk alternatif, utamanya kalau waktu untuk memasak sudah mepet dengan jam berangkat sekolah anak,” ucapnya.
Dia berharap pemerintah bisa mengintervensi harga telur agar stabil di angka yang terjangkau oleh masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah.
“Saya berharap, tidak hanya telur saja yang harganya bisa murah. Kalau bisa, ya semua harga barang kebutuhan pokok bisa murah dan stabil,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pedagang telur di Pasar Blauran, Karti, menuturkan bahwa fluktuasi harga telur biasanya terjadi pada momen tertentu seperti menjelang lebaran, Natal, dan tahun baru.
Menurutnya, pada pada momen tersebut permintaan konsumen akan meningkat lantaran banyak warga yang punya hajat.
“Seperti menjelang Natal hingga tahun baru lalu, permintaan telur meningkat sehingga harganya naik. Setelah tahun baru harga berangsur turun,” ucapnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)