SEMARANG, Lingkarjateng.id – Capain vaksinasi beberapa daerah di Jawa Tengah terbilang rendah. Setidaknya ada tujuh kabupaten yang penyerapannya di bawah 50 persen, yakni Banjarnegara, Tegal, Purbalingga, Pemalang, Wonosobo, Jepara, dan Batang.
Terhadap masalah ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjelaskan, ada alasan khusus terjadinya keterlambatan beberapa daerah di Jawa Tengah. Mengingat kiriman vaksin dari pemerintah pusat sudah cukup banyak.
“Memang kemarin vaksin jenis Pfizer dikirim banyak, tapi alat suntiknya agak terlambat sehingga tidak bisa mempercepat. Saya sudah komunikasi dengan Menkes dan sudah diberikan tambahan-tambahan,” jelasnya usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (8/11).
Rendahnya capaian vaksinasi di tujuh daerah tersebut menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Tengah. Hingga berita ini diturunkan, capaian vaksinasi dosis pertama di tujuh daerah tersebut masih kurang dari 50 persen.
“Ada lima daerah terkecil untuk dosis satu, Banjarnegara, Tegal, Purbalingga, Pemalang dan Wonosobo. Kalau daerah yang kurang dari 50 persen ada tambahan Jepara dan Batang. Saya minta lakukan percepatan. Targetnya minggu ini semuanya harus sudah 50 persen,” katanya.
Selain percepatan vaksinasi, Ganjar juga selalu mengingatkan semua kepala daerah untuk mengecek betul expired vaksin. Tidak boleh lagi terjadi ada vaksin yang kadaluarsa di Jawa Tengah.
“Untuk Astrazeneca kita ingatkan ke daerah-daerah yang dapat alokasi banyak seperti Kabupaten Magelang. Awas expired, jangan sampai terjadi persoalan seperti minggu lalu. Nanti mubazir,” ucapnya.
Kalau memang ada daerah yang mendapat vaksin banyak dan kadaluarsanya sudah dekat, mereka harus menghitung apakah mampu menyelesaikan. Kalau tidak, ia meminta segera angkat tangan dan jatah vaksinnya akan digeser ke daerah lain yang membutuhkan.
“Tapi kita minta izin agar alokasinya tidak ditetapkan pemerintah pusat. Biarkan kami saja dari Pemprov yang mengalokasikan karena kami tahu persis daerah mana yang butuh percepatan,” tegasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)