SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sebuah Pondok Pesantren (ponpes) Darussalam yang ada di RT 3 RW 2 Desa Gebungan, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang terbakar pada Rabu, 8 November 2023. Api diduga berasal dari lilin yang dibawa salah satu santri putri di dalam kamar.
Usai kejadian kebakaran tersebut, Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra melakukan pemantauan di lokasi ponpes yang terbakar tersebut.
“Jadi pada Rabu itu ada kepulan api keluar dari asrama para santriwati di ponpes ini. Jadi kami menerima laporan pertama dari Polsek Bergas. Langsung bergerak cepat menghubungi dinas terkait dalam hal ini,” kata AKBP Oka, pada Kamis, 9 November 2023.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres Semarang yang juga didampingi oleh Wakapolres Semarang Kompol Fandy Setiawan, Kapolsek Bergas AKP Wahyono, dan KH. Muhrodi selaku pengurus ponpes menjelaskan bahwa pada saat kejadian para santri di asrama putri ini tengah melaksanakan kegiatan belajar.
“Jadi memang para santri di asrama putri ini tengah berkegiatan belajar, lalu timbul kepulan asap dari asrama putri yang berada di lantai dua Ponpes Darussalam ini. Dan yang mengetahui pertama adalah pengasuh asrama putri sekaligus pengajar di ponpes ini, yaitu Melia (20),” jelasnya.
AKBP Oka melanjutkan, sebelum kejadian, diketahui ada salah satu santri yang tengah sakit, yakni AP (19) membawa lilin lalu masuk ke dalam kamar.
“AP ini tidak ikut kegiatan belajar karena sakit, lalu ada santri lain yang melihat AP ini bawa lilin masuk ke kamar asrama yang ada di lantai dua. Lalu tak berselang lama, Melia, dan pengajar lainnya serta KH Muhrodi melihat kepulan asap dari asrama putri itu,” jelasnya.
Setelah melihat kepulan asap dari asrama putri yang berada di lantai dua Ponpes Darussalam itu, lanjutnya, mereka meminta bantuan Ustaz Rouf (36) dan Ustazah Siyamti (42) untuk mengecek kepulan asap itu.
“Setelah diketahui api berasal dari asrama putri, lalu kedua pengajar itu berusaha menyelamatkan AP yang terjebak di dalam kamar yang terbakar tersebut. Lalu, melaporkan hal ini kepada kami melalui Polsek Bergas dan Dinas Poldam Kabupaten Semarang untuk melakukan pemadaman,” bebernya.
Beruntung AP yang terjebak di dalam kamar asrama putri ponpes tersebut selamat, karena langsung diselamatkan oleh para pengajar di ponpes itu.
“AP selamat, karena dengan cepat pengajar di sini menyelamatkannya dari kepulan asap. Usai dilaporkannya kejadian itu, proses pemadaman berlangsung dengan menurunkan satu water canon milik Polres Semarang untuk siaga membantu damkar. Dan damkar sendiri menurunkan dua unit mobil pemadam kebakaran, dan bersyukur api bisa dipadamkan petugas damkar,” imbuhnya.
Usai api berhasil dipadamkan, jajaran Polsek Bergas pun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.
“Dari keterangan yang diperoleh pihak Polsek Bergas dari santriwati AP, pihaknya membawa lilin yang sudah menyala ke lantai dua untuk membakar sampah yang berada di asrama putri di lantai dua itu. Kemungkinan karena tiupan angin dilantai yang kencang, sehingga sampah yang dibakar merembet mengenai mengenai baju atau bahan yang mudah terbakar, sehingga api cepat merembet,” jelas Kapolsek Bergas, AKP Wahyono.
Sesuai permintaan KH Muhrodi sebagai pemilik Ponpes Darussalam, kejadian ini akan diselesaikan oleh pihak internal ponpes. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)