PATI, Lingkarjateng.id – Puluhan rumah di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, tergenang banjir setinggi 75 sentimeter akibat luapan Sungai Silugonggo.
Salah seorang warga RT 03/RW 01, Desa Doropayung, Putri Asia (25), mengatakan bahwa banjir mulai menggenangi rumah warga pada Rabu malam, 39 Januari 2025, sekitar pukul 20.00 WIB dengan ketinggian 10 sentimeter. Pagi harinya, air mulai naik hingga setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 75 sentimeter.
“Ini kan tadi malam belum lumayan dalam, cuma sekemiri (mata kaki), itu yang depan rumah saya. Terus pajar (fajar) sampai sekarang ini setengah kaki, di bawah lutut sedikit,” ujar Putri saat ditemui di depan rumahnya pada Kamis, 30 Januari 2025.
Putri mengatakan bahwa banjir yang menggenangi desanya disebabkan luapan Sungai Silugonggo usai hujan mengguyur Kabupaten Pati selama tiga hari berturut-turut.
Saat ini, pihaknya pun belum memutuskan untuk mengungsi lantaran ketinggian air belum terlalu dalam. Beberapa warga sudah ada yang mengamankan peralatan rumah tangga agar tak terkena air banjir.
“Sementara belum pada mengungsi, masih di rumah. Soalnya kan lagi sih. Tetangga saya rumahnya ada yang kemasukan air, ini barang-barang sudah diamankan,” jelasnya.
Kasi Pemerintahan Desa Doropayung, Juwana, Soleh, mengatakan bahwa sedikitnya terdapat 81 rumah warga terendam banjir akibat meluapnya Sungai Silugonggo. Menurutnya, titik terdalam banjir berada di RT 1/RW 1 dengan ketinggian 75 sentimeter.
Akibat banjir ini, ada lima desa di Kecamatan Juwana yang terendam banjir, yakni Desa Doropayung, Bumirejo, Tluwah, Kudukeras, dan Kedungpancing. Diperkirakan, ketinggian air akan bertambah mengingat hujan masih terus mengguyur wilayah setempat.
“Kalau Juwana ada lima desa, mulai dari Jepuro, Kedungpancing, dan tiga desa lainnya. Ketinggian 10-75 sentimeter,” ucapnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)