BLORA, Lingkarjateng.id – Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora mengungkapkan bahwa alokasi pupuk subsidi untuk petani di wilayah setempat pada tahun 2025 ini mencapai 122.500 ton.
“Petani yang terdaftar dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) elektronik yang berhak mendapatkan jatah pupuk tersebut,” kata Ketua DP4 Blora, Ngaliman, melalui keterangan tertulis pada Jumat, 31 Januari 2025.
Ngaliman menjelaskan bahwa alokasi pupuk subsidi tersebut dengan rincian 67.500 ton pupuk urea dan 50.000 ton NPK. Selain itu, Kabupaten Blora juga mendapatkan alokasi pupuk organik yang pada tahun 2024 lalu ditiadakan.
“Tahun ini juga terdapat alokasi pupuk organik subsidi sebanyak 5.000 ton. Akan dibagikan sesuai kebutuhan E-RDKK yang ada di kabupaten,” ungkapnya.
“Adanya penambahan pupuk organik menjadikan total jatah pupuk untuk Kabupaten Blora mencapai 122.500 ton,” imbuhnya
Ngaliman menegaskan bahwa hanya petani yang masuk E-RDKK yang memperoleh pupuk subsidi. Hal itu mengacu pada usulan yang diajukan tahun lalu berdasarkan data petani yang masuk pada aplikasi elektronik tersebut.
“Rencana yang kami susun itu kemudian kami sampaikan kepada kementerian pertanian untuk disahkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa alokasi pupuk subsidi terdistribusi di 16 kecamatan melalui kios pupuk lengkap (KPL). Terdapat tiga kecamatan dengan alokasi terbanyak yakni Randublatung, Kunduran, dan Todanan.
“Paling banyak di Kecamatan Randublatung dengan jumlah 8.585 ton pupuk urea dan 6.270 ton pupuk NPK,” paparnya.
Sementara itu, terdapat empat kecamatan yang tidak mendapatkan alokasi pupuk organik yaitu Kecamatan Sambong, Jepon, Todanan, dan Japah.
Ngaliman menegaskan bahwa dalam aturan distribusi pupuk subsidi, maksimal lahan yang digarap petani adalah dua hektare.
Adapun harga eceran tertinggi (HET) pupuk urea subsidi adalah Rp 2.250 per kilogram, lalu pupuk NPK subsidi Rp 2.300 per kilogram, sementara pupuk organik Rp 800 per kilogram.
Pihaknya mengimbau agar alokasi pupuk subsidi yang sudah diberikan pemerintah tahun ini bisa terserap maksimal oleh petani di Kabupaten Blora.
“Semoga hasil pertanian meningkat dan menjaga stabilitas harga pangan di Blora. Guna mendukung ketahanan pangan di daerah,” harap Ngaliman. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)