PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati akan membuka layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Hari Ulang Tahun bagi masyarakat setempat di minggu pertama pada Februari 2025.
Kepala Dinkes Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia, menjelaskan bahwa layanan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko penyakit menular dan tidak menular dari bayi sampai dengan lanjut usia.
Menurutnya, dengan program tersebut, masyarakat dapat mendeteksi penyakit lebih awal untuk dilakukan pencegahan keparahan.
“Masyarakat lebih waspada, maksudnya tidak pas ambruk lagi nganu (pas sakit parah baru berobat), itu kan lebih susah penangananya” ujar Aviani saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Kamis, 30 Januari 2025.
Ia menjelaskan bahwa PKG Hari Ulang Tahun nantinya diselenggarakan di puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP) lainnya yang bekerjasama dengan BPJS, fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, serta laboratorium kesehatan masyarakat (Labkesmas).
Adapun sasaran program tersebut yakni bayi baru lahir usia 0-2 hari, balita dan anak pra sekolah usia 1-6 tahun, orang dewasa usia 18-59 tahun, dan lansia usia 60 keatas.
Aviani mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan pelaksanaan program tersebut di masing-masing puskesmas sembari menunggu instruksi lebih lanjut dari Pemerintah Kabupaten Pati.
“Kayaknya nanti ada SE (surat edaran) dari Pak PJ atau Gubernur, ini lagi on proses. Pelaksanaanya belum bisa dipastikan, dimulai Februari. Kita lagi bersiap di puskesmas dulu,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa PKG Hari Ulang Tahun akan menggunakan notifikasi digital melalui aplikasi Satu Sehat. Nantinya, masyarakat akan menerima pengingat melalui handphone masing-masing untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas dan mendapatkan tiket layanan kesehatan.
Namun, bagi warga yang tidak memiliki handphone atau kesulitan mengunduh aplikasi, tetap akan dilayani langsung di puskesmas.
Melalui PKG Hari Ulang Tahun, pihaknya berharap tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan dapat meningkat.
“Masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan itu, mendeteksi lebih dini kondisi kesehatannya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)