PATI, Lingkarjateng.id – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Muntamah mendorong adanya pelatihan keterampilan bagi perempuan. Menurutnya, jika hanya mengandalkan dari pelatihan yang disediakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK), menurutnya hal itu kurang mewakili masyarakat. Oleh karena itu diperlukan juga fasilitas pelatihan keterampilan di desa-desa.
Hal itu ia ungkapkan setelah menyerap aspirasi dari masyarakat di dapilnya, yang meliputi daerah Cluwak, Dukuhseti, Tayu, Gunungwungkal dan Margoyoso. Dari aspirasi yang ia serap, rata-rata masyarakat mengharapkan ada anggaran dana desa untuk program pemberdayaan ekonomi perempuan.
“Harapannya ada pemberdayaan ekonomi perempuan. Jadi perempuan-perempuan yang ada di desa itu harapannya yang belum punya keterampilan agar bisa difasilitasi pelatihan-pelatihan itu,” ungkapnya saat dihubungi kemarin.
DPRD Pati Sarankan Affirmative Action saat Seleksi P3K
“Misal ada desa yang punya produksi pisang banyak, nanti kan ada pelatihan yang bisa membuat produk pisang diolah dengan nilai ekonomi bernilai tinggi. Dan peningkatan value dari pisang, diproses menjadi produk pisang yang nilainya lebih tinggi secara ekonomi,” jelasnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berpendapat bahwa yang tahu persis potensi di desa dan akan dikembangkan seperti apa nantinya adalah masyarakat desa setempat. Hal itu dirasa penting supaya dalam pemberian pelatihan keterampilan bisa sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) desa setempat.
“Nah misalnya kalau produksinya sudah dikembangkan, maka pelatihannya seputar pemasaran dan packing-nya yang menarik bagaimana,” terangnya.
Terkait aspirasi ini, ia akan usulkan untuk masuk dalam pokok-pokok pikiran DPRD mendatang. (Lingkar Network l Sifa – Lingkarjateng.id)