JEPARA, Lingkarjateng.id – Museum adalah rumah peradaban, tempat tumbuh dan berkembangnya kemampuan berpikir serta kreativitas masyarakat, tak terkecuali di Jepara.
Hal tersebut dikatakan Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, Zamroni Lestiaza saat memberikan sambutan dalam rangka memperingati memperingati Hari Museum Nasional di Museum R.A Kartini, Jepara, Rabu, 12 Oktober 2022.
Zamroni Lestiaza mengatakan, keberadaan Museum R.A Kartini merupakan momentum untuk memperkuat edukasi sejarah bagi pengunjung dan seluruh masyarakat Jepara.
“Museum itu dimaknai sebagai rumah belajar atau pusat belajar. Kita juga kenalkan potensi wisata melalui Museum R.A Kartini,” kata Zamroni Lestiaza.
Zamroni menceritakan sejarah Museum RA Kartini Jepara dibangun di pusat kota dengan luas mencapai 5.210 meter persegi dan luas bangunan 890 meter persegi. Museum ini didirikan 30 Maret 1975 pada masa pemerintahan Bupati Soemarno Djojowardowo. Sementara peresmiannya dilakukan pada 21 April 1977 oleh Bupati Soedikto.
“Silakan masyarakat berkunjung ke Museum R.A Kartini. Sekarang bangunan dan interiornya sudah bagus. Semoga semakin banyak wisatawan dari luar yang ingin belajar tentang sejarah Pahlawan Emansipasi Wanita, Raden Ajeng Kartini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Zamroni menyampaikan, Museum RA Kartini pada tahun 2022 mampu menaikkan statusnya menjadi Museum terstandarisasi Tipe B dari semula Tipe C pada tahun 2019. Hal ini berdasarkan evaluasi standarisasi museum oleh Kemendikbudristekdikti. Sesuai dengan standarisasi, museum telah memiliki SDM yang telah lulus uji kompetensi sesuai dengan standar BNSP.
“Saya berharap ada dukungan dari semua pihak. Sehingga bisa naik tingkat menjadi Tipe A. Kepada insan pengelola museum senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan inovasi bagi kemajuan museum yang dikelola. Harapannya, dapat menampilkan koleksi terbaiknya untuk menarik pengunjung yang datang ke museum,” harapnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)