JAKARTA, Lingkarjateng.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Bintang Bano yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (14/1).
“Alhamdulillah pada hari ini, Bendungan Bintang Bano yang dibangun sejak 2015, menghabiskan biaya Rp 1,44 triliun sudah selesai dan bisa difungsikan. Bendungan Bintang Bano ini memiliki kapasitas tampung yang sangat besar 76 juta meter kubik dengan luas genangan 256 hektare dan mampu mengairi sawah 6.700 hektare,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Bendungan Bano adalah satu dari enam bendungan di NTB yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, telah diresmikan dua bendungan lainnya yaitu Bendungan Tanju pada tahun 2018 dan Bendungan Mila pada tahun 2019. Adapun tiga bendungan lainnya yang tengah dibangun adalah Bendungan Beringin Sila, Tiu Suntuk, dan Meninting.
Diresmikan Presiden, Bendungan Randugunting Blora Rampung Lebih Cepat
“Kita harapkan bendungan ini akan mendukung ketersediaan air di Sumbawa Barat, mendukung ketahanan pangan di Provinsi NTB dan juga bisa memenuhi kebutuhan air baku khususnya di wilayah-wilayah kering yang ada di Provinsi NTB,” ujarnya.
Secara keseluruhan, Bendungan Bintang Bano menjadi bendungan yang ke-29 yang telah kita resmikan pemerintah sejak 2015 yang lalu. “Insyaallah nanti pada akhir 2024 total bendungan yang akan diselesaikan adalah 57 bendungan di seluruh tanah air Indonesia,” imbuhnya.
Menutup sambutannya, Presiden menegaskan, air adalah salah satu kunci dari ketahanan kedaulatan pangan. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk membangun bendungan di berbagai daerah di tanah air.
“Ketahanan pangan, kemandirian pangan, kedaulatan pangan itu hanya akan bisa terjadi kalau di seluruh provinsi ini ada air, kuncinya ada air. dan air itu ada kalau kita memiliki bendungan yang sebanyak-banyaknya. Oleh sebab itu, kenapa bendungan-bendungan ini kita bangun,” tandasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)