UNGARAN, Lingkarjateng.id – Bupati Semarang, Ngesti Nugraha turut merayakan Idul Adha 1445 H di Masjid Agung Kabupaten Semarang (Al-Mabrur) sekaligus menyerahkan hewan kurban sapi Simental, Senin, 17 Juni 2024.
Sapi berjenis simental, dengan bobot kurang lebih 725 kilogram yang berasal dari peternak hewan kurban di Kecamatan Getasan itu diserahkan oleh Bupati Semarang bersama keluarga, untuk disembelih dan dibagi-bagikan ke masyarakat yang kurang mampu.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyampaikan bahwa masyarakat di Kabupaten Semarang harus selalu mengingat akan pengorbanan besar dan keiklasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT.
“Idul Adha ini menjadi momentum untuk mengenang semangat kebersamaan, kasih sayang, dan solidaritas umat Islam, termasuk semangat berkurban ini mengajarkan kita untuk peduli dan berbagi dengan sesama, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
Ngesti menekankan agar daging hewan kurban diprioritaskan untuk diberikan ke masyarakat yang kurang mampu.
“Lalu juga dibagikan ke anak-anak yatim, selain masyarakat kurang mampu ini ada hak bagi anak-anak yatim piatu, dan juga dibagikan ke masyarakat sekitar yang membutuhkan,” lanjutnya.
Pihaknya mengatakan saat ini Kabupaten Semarang masih terus mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) dan juga lumpy skin disease (LSD) yang dapat menyerang hewan ternak sehingga diharapkan dalam proses penyembelihan kurban agar memperhatikan kesehatan hewan kurban sebelum disembelih.
“Oleh sebab itu ini menjadi tanggung jawab Pemkab Semarang dan warga masyarakat di Kabupaten Semarang agar dapat menjamin keamanan daging yang yang disembelih dan juga tidak menularkan penyakit lebih jauh lagi ke daerah kita ini di Kabupaten Semarang,” tukasnya.
Idul Adha yang merupakan puncak ibadah haji, maka Ngesti pun berharap para jamaah haji asal Kabupaten Semarang senantiasa diberi kesehatan.
“Untuk jamaah haji dari Kabupaten Semarang ini kami doakan tidak hanya diberi kesehatan saja, tapi juga selalu diberi kekuatan, dan kesabaran, serta kelancaran dalam menjalankan ibadah haji, sehingga pulang ke Kabupaten Semarang dalam kondisi sehat dan menjadi haji yang mabrur di masyarakat lingkungan mereka,” tegasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)