KUDUS, Lingkarjateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus akan menggelar sepuluh pelatihan untuk para relawan di Kabupaten Kudus pada tahun 2022 ini. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kudus, Budi Waluyo mengatakan sepuluh pelatihan yang diadakan tahun 2022 ini, meliputi pelatihan teknis dan medis.
Nantinya, katanya, pelatihan tersebut akan diikuti oleh para relawan yang mempunyai potensi terkait bencana. “Jadi sepuluh pelatihan ini nanti diikuti oleh para relawan agar ketika dalam evakuasi bencana mereka sudah punya ilmunya sehingga tidak salah dalam menangani kebencanaan,” ujar Budi Waluyo di Kudus.
Tak hanya untuk para relawan, pihaknya juga berencana melakukan sosialisasi dan pelatihan ke sekolah-sekolah agar siswa ikut berpartisipasi menjadi relawan saat terjadi bencana alam dan bencana lainnya. Besaran anggaran yang digunakan untuk pelatihan, kata dia bersumber dari APBD sebesar Rp 52 juta.
Personil Terbatas, BPBD Kudus Kewalahan Bersih-Bersih Sungai
“Total relawan se-Kudus sendiri cukup banyak, yang resmi di SK kan ada 110. Tapi, aslinya ada ribuan yang tidak masuk SK. Karena banyaknya relawan itulah, kami mencoba untuk memberikan pelatihan untuk mereka agar ketika terjadi bencana mereka bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat,” tuturnya.
Berkaca pada tahun 2021 lalu, tingkat bencana di Kabupaten Kudus relatif meningkat. Terutama bencana banjir dan angin kencang.
“Selama 2021 kemarin, total bencana ada 182. Yang tertinggi itu banjir dan angin kencang,” ungkapnya.
Banyaknya bencana yang terjadi di awal tahun, membuat dirinya untuk lebih antisipasi agar lebih siap dalam menangani bencana di tahun ini. “Puncak kebencanaan di 2021 kemarin itu ada di Januari dan Februari. Mulai dari banjir di daerah Kaliwungu, lalu pindah di Jekulo, Mejobo, Undaan, Jati yang daerah Jetis. Jadi untuk tahun ini, pelatihan dilaksanakan untuk menyiapkan diri ketika bencana datang dengan cara yang tak diduga-duga,” tandasnya. (Lingkar Network | Alifia Elsa Maulida – Koran Lingkar)