GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Pengerjaan Pasar Glendoh Baru di Kabupaten Grobogan molor lagi setelah diberikan tambahan waktu 14 hari kepada pelaksana proyek. Sebelumnya, pengerjaan pasar tersebut ditargetkan harus selesai akhir Juli 2024 lalu.
Saat ini, proyek Pasar Glendoh Baru Grobogan masih dalam tahap pengerjaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dan Recycle (daur ulang). Pengerjaan tersebut sebelumnya dijanjikan selesai pertengahan bulan Agustus 2024, tapi hingga kini belum juga rampung.
Fahmi, Engineer IPAL proyek Pasar Glendoh Baru Grobogan, menuturkan pengerjaan IPAL sendiri baru dilakukan pada Selasa, 20 Agustus 2024 lalu.
Ia menjelaskan bahwa pengerjaan IPAL idealnya memakan waktu hingga tiga minggu. Namun, karena adanya permintaan percepatan, pihaknya menjanjikan waktu dua minggu untuk menyelesaikan pengerjaan tersebut.
“Akhir Agustus diusahakan selesai,” katanya pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Fahmi mengakui adanya kemoloran pengerjaan IPAL dari jadwal yang ditargetkan. Hal itu karena rumah pompa IPAL Pasar Glendoh Baru masih belum siap sepenuhnya.
“Untuk lapangannya belum 100 persen ready untuk instalasi (pemasangan IPAL),” katanya.
Menurutnya, rumah pompa IPAL yang ada saat ini masih terpasang tiang-tiang bekisting. Sehingga, pemasangan atau instalasi tangki recycle belum dapat dilakukan.
“Yang belum siap rumah pompa IPAL. Nantinya digunakan untuk instalasi recycle,” jelas Fahmi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pemasangan support, blower, dan instalasi listrik di rumah pompa IPAL tersebut. Jika tiang-tiang bekisting sudah dicopot, pihaknya baru bisa melakukan instalasi filter.
“Untuk pengerjaan asalkan lapangannya sudah siap, bisa langsung dilakukan instalasi,” ucapnya.
Sebagai informasi, proyek Pasar Glendoh Baru di Kabupaten Grobogan mulai dikerjakan pada Desember 2023 lalu dengan masa kerja 240 hari kalender. Proyek senilai Rp 24,4 miliar itu ditargetkan selesai 30 Juli 2024. Kementerian PUPR kemudian memberikan tambahan waktu hingga 14 hari kepada pelaksana proyek.
Karena hingga batas waktu yang diberikan tak kunjung rampung, PT Pradipta Bhumi Konstruksi sebagai pelaksana proyek Pasar Glendoh Baru harus menanggung denda sebesar Rp 21 juta per hari akibat kelalaiannya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)