DEMAK, Lingkarjateng.id – Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Riyanto mengatakan, progres perbaikan penutupan dua titik tanggul jebol Sungai Wulan yang berlokasi di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak sudah 80 persen.
“Ini untuk lebih detailnya dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai). Tapi kita melihat secara kasat mata itu sudah tertutup semua. Tapi masih perapian terus-menerus untuk proses penguatan. Kalau bisa dibilang itu kurang lebih 80 persen lah kalau dipersentasekan,” kata Agus Riyanto di Demak, Senin, 19 Februari 2024.
Agus menjelaskan, pengurangan banjir masih diupayakan dengan menerjunkan pompa untuk menyedot air yang masih menggenangi jalan, sawah, maupun permukiman warga.
“Dengan diterjunkan pompa untuk menyedot air agar sebisa mungkin cepat kering. Tapi ini upaya darat, jadi pompa ini mungkin 10-30 persen untuk kontribusi dalam pengeringan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, upaya lainnya mengandalkan terik matahari. Menurutnya faktor cuaca dapat memberikan kontribusi terbesar dalam proses penyurutan, seperti halnya dengan menerapkan TMC.
“Jadi setelah tanggul itu ditutup kemudian terik matahari kita manfaatkan dengan catatan hulu itu tidak hujan ekstrem. Sehingga upaya pemerintah pusat membantu daerah ini dengan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Untuk saat ini kita perpanjang, kemarin tanggal 15-18 Februari 2024 kita perpanjang 18-22 Februari 2024 dengan harapan akselerasi biar terik,” tuturnya.
Sedangkan, menurut dia, sejumlah desa yang masih terdapat genangan air dikarenakan kontur tanah yang rendah sehingga mengendap.
“Saat ini yang agak susah memang daerah-daerah cekungan seperti Kedungbanteng. Jadi kita dorong ke arah Wonorejo dan Gajah. Kalau alami itu susah makanya kita itu pakai pompa sebagai salah satu upaya kita,” tegasnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)