DEMAK, Lingkarjateng.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak mengusulkan agar Pasar Sayung dilakukan renovasi secara total. Pasalnya, kondisi pasar tersebut dinilai tidak layak lantaran mengalami kerusakan parah akibat sering terendam air rob.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi B DPRD Demak, Tatiek Soelistijani, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Sayung bersama anggota dewan lain dan dinas terkait, baru baru ini.
Tatiek menjelaskan, kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau secara langsung kondisi Pasar Sayung yang dinilai sudah tidak layak dan membutuhkan perhatian serius.
“Pasar ini sudah sangat memprihatinkan, dan perlu ada langkah konkret dari pihak terkait untuk mencarikan solusi agar pasar menjadi lebih nyaman dan layak,” ujarnya.
Pihaknya menilai, kerusakan parah yang terjadi di beberapa bagian pasar akibat seringnya terendam banjir rob memerlukan adanya renovasi secara total.
“Bangunan pasar sudah terlalu lama tanpa sentuhan perbaikan. Kami mendorong pembangunan pasar sementara agar pedagang bisa direlokasi, lalu dilakukan renovasi secara menyeluruh,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan pendataan pedagang, baik yang memiliki kios maupun los.
Kendati demikian, Tatiek mengakui bahwa keterbatasan lahan pasar menjadi problem tersendiri dalam proses revitalisasi. Oleh karena itu, pihaknya mengatakan akan selalu berkoordinasi dengan dinas dan pihak terkait dalam mencari solusi terbaik untuk rencana revitalisasi pasar Sayung.
“Kami ingin memastikan revitalisasi ini tidak menimbulkan gejolak di kalangan pedagang. Semua pihak perlu duduk bersama untuk menemukan jalan terbaik agar pasar bisa lebih representatif dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi (Dindagkop) Kabupaten Demak, Sunoto, mengakui bahwa lokasi Pasar Sayung sendiri berdekatan dengan sungai. Kondisi tersebut membuat pasar terdampak genangan saat air sungai meluap karena hujan deras.
Ia juga sepakat bahwa Pasar Sayung memerlukan revitalisasi total dan peninggian bangunan. Namun, pihaknya juga mengaku kesulitan dalam mencari lahan untuk pasar sementara ketika proses revitalisasi pasar berlangsung.
“Pasar ini perlu ditinggikan dan direnovasi total. Untuk revitalisasi bangunan, berdasarkan detail engineering design (DED), diperlukan anggaran sebesar Rp 43 miliar, belum termasuk biaya pasar sementara yang diperkirakan mencapai Rp 5 miliar,” ungkapnya.
Sehingga, dengan adanya peninjauan secara langsung dari anggota dewan, pihaknya berharap ada tambahan anggaran untuk proses revitalisasi Pasar Sayung.
“Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan gambaran nyata kondisi Pasar Sayung kepada para anggota dewan, sehingga ada tambahan anggaran untuk revitalisasi,” harapnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)