PATI, Lingkarjateng.id – Berangkat dari cita-cita untuk mengantarkan yatim, piatu dan duafa menuju kemandirian, Yayasan Subur Makmur Sejahtera (SMS) menandatangani MoU dengan Yayasan Yatim Mandiri, di Graha Yatim Mandiri, Jl. Raya Jambangan No. 135-137 Surabaya, kemarin (12/12).
Penandatanganan ini diharapkan bisa menjadi transfer knowledge atas keberhasilan Yayasan Yatim Mandiri yang telah menjadikan anak-anak yatim bisa mandiri salah satunya berkat digembleng di kawah pendidikan Kampus Kemandirian.
Di kompleks ini, berdiri gedung megah bertingkat yang terdiri gedung SMP dan SMA Insan Cendekia Mandiri Boarding School (ICMBS), Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM), Asrama, dan Juga Masjid Ulul Albab. Kemudian sebagai fasilitas penunjang pendidikan, disediakan pula kantin dan lapangan olahraga. Selain itu juga terdapat kampus lain yang juga berada di bawah Yayasan Yatim Mandiri, yakni Universitas Insan Cendekia Mandiri (UICM) dan Institut Teknologi Insan Cendekia Mandiri (ITICM).
Yayasan Subur Makmur Sejahtera Gelar Khitan Massal di Hotel Berbintang
“Semua Kampus Kemandirian tersebut dibangun dari dana wakaf Yayasan Yatim Mandiri. Dan dengan MoU ini, terselip sebuah harapan semoga bisa menduplikasi untuk memberikan pendidikan berkualitas sampai ke jenjang tertinggi bagi anak yatim, piatu dan duafa binaan kami,” ungkap Subur Wahyudi, Ketua Yayasan Subur Makmur Sejahtera Pati.
Dengan mengenyam pendidikan berkualitas hingga ke jenjang sarjana, imbuhnya, mereka tentu akan mendapatkan bekal untuk menghadapi dunia. Adapun isi MoU antara lain menyebutkan bahwa Yayasan SMS Pati dengan Yayasan Yatim Mandiri sepakat menjalin kerja sama dalam upaya memandirikan anak yatim, piatu dan duafa melalui Mitra Pengelola Zakat, Infak, Shodaqoh dan Wakaf.
“Kemudian Yayasan Yatim Mandiri menurut MoU ini berhak menerima setoran dana zakat, infak, shodaqoh dan wakaf yang berhasil dihimpun Yayasan SMS Pati untuk setiap sebulan sekali,” terang Ketua Yayasan SMS Pati.
Namun, imbuh Subur, Yayasan Yatim Mandiri juga punya kewajiban untuk memberikan pendampingan dan transfer knowledge, serta menyerahkan kembali atau menyalurkan dana yang telah disetor kepada Yayasan SMS.
“Dan kami nantinya yang akan menyalurkannya kepada yatim, piatu dan duafa binaan kami,” tutur Ketua Yayasan SMS.
Pemilihan Yayasan Yatim Mandiri sebagai mitra kerja sama bukanlah tanpa alasan. “Kami cek track records-nya langsung ke Baznas. Bahkan di banyak arsip pemberitaan media massa mainstream pun menunjukkan bahwa Yayasan Yatim Mandiri memang kredibilitasnya cukup baik. Bahkan Yayasan Yatim Mandiri sukses meraih Baznas Award 2020 dalam kategori LAZ Nasional dengan laporan tahunan terbaik,” jelas Subur.
Dengan capaian itu, lanjut Subur, maka tak mengherankan bila kini Yayasan Yatim Mandiri sudah memiliki 46 kantor layanan di 14 Provinsi di Indonesia.
“Mudah-mudahan dengan adanya MoU ini, nantinya, banyak yatim, piatu dan duafa binaan kami yang bisa meraih cita-cita dan mewujudkan kemandiriannya,” harapnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)