SEMARANG, Lingkarjateng.id – Kepala Stasiun BMKG Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, memperingatkan sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) diprediksi akan menghadapi cuaca ekstrem selama tiga hari pada 20-22 Januari 2025.
Yoga mengungkapkan bahwa pada 20 Januari 2025, cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah meliputi Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Kudus, Jepara, Demak, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Pada 21 Januari 2025, cuaca ekstrem melanda Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Temanggung, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Jepara, Demak, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten/Kota Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Sementera itu, 22 Januari 2025, cuaca ekstrem diprediksi akan terajdi di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Jepara, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Yoga menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Jawa Tengah disebabkan oleh pengaruh siklon tropis sean yang terpantau di Samudera Hindia bagian barat Australia.
Selain itu, pola konvergensi angin di Jawa Tengah dan gelombang atmosfer rossby ekuatorial yang kembali aktif turut memperparah kondisi cuaca saat ini.
“Kelembaban udara yang tinggi di berbagai ketinggian meningkatkan pembentukan awan konvektif, yang menyebabkan hujan deras disertai petir dan angin kencang,” jelas Yoga.
Yoga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana.
“Pemerintah dan masyarakat setempat diharapkan terus bersinergi dalam upaya mitigasi serta evakuasi demi meminimalkan dampak bencana,” ucapnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Lingkarjateng.id)