JEPARA, Lingkarjateng.id – Ketertarikan pada seni tari telah dirasakan Nimas Angganingtyas sejak kecil. Dirinya pun sudah wira-wiri mengikuti kegiatan tari di berbagai kabupaten maupun kota.
Dara kelahiran Jepara 6 Juni 1996 itu kini menjadi seorang Guru Kesenian Budaya di SMP N 1 Kalinyamatan, Jepara. Profesi ini dipilihnya, tentu tak jauh dari kehidupan dunia tari yang selama ini ia geluti.
Berawal dari melihat anak-anak yang senang ketika diajarkan menari, Nimas pun semangat menggeluti profesi sebagai guru tari.
Mengenal Berthdigna Devi Surya Kusuma, Atlet Panjat Tebing yang Go Internasional
“Semangat anak-anak waktu diajari menari itu jadi salah satu motivasi untuk terus berkecimpung di dunia seni tari ini,” tuturnya berkisah pada Lingkarjateng.id.
Guru cantik ini mengaku sudah terlanjur nyemplung ke dunia tari. Sehingga merasa sayang jika bakat menarinya tidak diteruskan kepada generasi penerus.
“Karena sudah terlanjur basah berada di dunia seni tari, jadi merasa ‘sayang’ jika harus melepas atau tidak dilanjutkan lagi. Selain bakat alami, seni tari adalah skill yang harus selalu diasah dan harus diturunkan ke generasi penerus sejak dini,” ungkap Nimas Angganingtyas.
Mengenal Adhek Ayu Firstya Riyanto, Berawal Nyumbang Lagu Sekarang Jadi Penyanyi
Lulusan Universitas Negeri Semarang Jurusan Seni Drama, Tari dan Musik ini pun sudah mengikuti berbagai kegiatan besar. Antara lain, Pentas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Borobudur International Festival (BIF), Pembukaan Bandara Karimunjawa, Festival Kartini, Hari Jadi Kota Jepara, Pertunjukan Kesenian Rakyat Jawa Tengah dan masih banyak lagi.
“Saya berharap kesenian di Indonesia semakin tumbuh. Terutama seni tari diberi jalan, diberi wadah untuk selalu bisa menuangkan segala idenya. Selain itu harapannya juga kesenian tari bisa terus aktif dan syukur-syukur bisa turut membantu menarik perhatian wisatawan lokal dan internasional supaya tertarik dengan kesenian tari khas Indonesia,” bebernya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)