Lingkarjateng.id – Kemajuan teknologi memang memberi banyak kemudahan bagi manusia, termasuk hal ibadah. Kini, masyarakat muslim sudah banyak menggunakan Alquran digital dan dapat dibaca saat luang. Memang, keunggulan Alquran digital lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana. Selain itu, mushaf digital juga memiliki fitur yang lengkap, seperti huruf arab dan latin dengan terjemahan dan tafsir. Namun, apakah sama hukumnya membaca Alquran digital dengan mushaf dalam bentuk fisik?
Dijelaskan oleh seorang pendakwah Rakhmad Zailani Kiki sekaligus Kepala Lembaga Peradaban Luhur (LPL) mengungkapkan adab membaca Alquran digital sama dengan membaca mushaf Alquran dalam bentuk fisik. Apalagi di bulan suci Ramadan ini, membaca Alquran merupakan salah satu amalan istimewa.
Lalu, bagaimana adabnya membaca Alquran digital? Menurut Habib Utsman bin Yahya dalam kitab Iqdul Juman menjelaskan 12 adab membaca Alquran, diantaranya sebagai berikut.
Daftar Isi :
Hukum Fardu Ain
Membaca Alquran adalah adab fardu ain baik mushaf fisik atau digital dengan menggunakan tajwid yang benar. Jika membaca Alquran tanpa tajwid, justru menjadi fasik (menyimpang dari ketaatan Allah SWT). Selain itu, dengan membaca Alquran, satu huruf dari Alquran memperoleh satu kebaikan dan satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Alquran), maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya,” (HR. At-Tirmidzi)
Bagaimana Mengatasi Bau Mulut saat Puasa?
6 Tips Atasi Bau Mulut saat Berpuasa
Membaca dengan Sungguh-Sungguh
Membaca Alquran digital dengan sungguh-sungguh dan melakukan sunnahnya yakni berwudu, menghadap kiblat, menundukkan kepala, tidak bersandar dan tidak duduk seperti kelakuan orang takabur.
Berperangai Lemah Lembut
Jika Anda membaca Alquran digital, merendahlah pada Allah SWT dan berperangai lemah lembut. Jangan merasa lebih unggul dan tinggi dari yang lain dalam hal membaca Alquran terutama pada pembaca Alquran yang masih belajar.
Sedih Hati
Orang yang membaca Alquran dan orang yang mendengarkannya dengan sedih hati. Meski itu tidak mengetahui makna dan maksud artinya, usahakan untuk sedih hati dengan hati yang teduh.
Ikhlas
Usahakan untuk membaca Alquran dengan niat hati yang ikhlas, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Mengamalkan
Biasakan setelah membaca Alquran mengamalkan setiap amalan ibadah yang ada dalam ayat Alquran, seperti kewajiban salat, puasa, zakat, ibadah yang ikhlas, menjauhi larangan Allah SWT (sombong, takabur, mencela orang, mengumpat, adu domba, menggibah, memakan sesuatu yang haram).
Membaguskan Lantunan
Disunahkan dalam membaca Alquran untuk melantunkan suara dengan lagu atau langgam. Lagu atau langgam tersebut harus berasal dari ulama dari bangsa Arab dan tidak menurut lagu musik atau lagu lainnya. (lagu Jawa, Korea, Jepang atau Indonesia).
Bagaimana Cara Berpuasa Ala Ibu Hamil agar Tetap Sehat?
5 Cara Sehat Berpuasa untuk Calon Mama Muda yang Hamil
Berdoa
Disunahkan untuk berdoa dan meminta rahmat apabila dibacakan ayat tentang rahmat, meminta untuk dijauhkan dari api neraka jika ayat yang dibacakan tentang siksa neraka, meminta ditempatkan di surganya Allah jika dibacakan ayat tentang surga. Bacalah tasbih apabila dibacakan ayat tentang tasbih. Disunahkan setelah membaca Alquran untuk meminta hajat baik dunia maupun akhirat.
Membaca Shalawat
Apabila ada lafadz Innallah wa malaikatahu disunahkan untuk membaca salawat atas Nabi Muhammad SAW.
Perlahan-lahan
Disunahkan untuk membaca Alquran digital dengan perlahan-lahan supaya terhindar dari tajwid yang salah.
Membaca Takbir
Disunahkan untuk membaca takbir di akhir-akhir tiap-tiap surat dari surat ad-Dhuha hingga akhir surat Alquran.
Bagaimana Tips Aman Berpuasa bagi Pasien Covid-19?
7 Tips Aman dan Sehat Berpuasa bagi Pasien Covid-19
Sujud Tilawah
Hukumnya sunah untuk melakukan sujud tilawah sesudah membaca atau mendengarkan ayat yang mengandung ayat sajadah dalam Alquran. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Jika anak Adam membaca ayat as-sajdah kemudian ia bersujud, maka setan menyendiri dan menangis. Ia berkata, ‘Celaka, anak Adam diperintah untuk bersujud dan ia pun bersujud maka baginya surga. Dan aku telah diperintah untuk bersujud namun aku menolak maka bagiku neraka,” (HR. Muslim)
Adapun doa sujud tilawah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut.
“Sajada wajhiya lilladzi khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam’ahu wa basharahu bi haulihi wa quwwatihi.”
Artinya: “Aku meletakkan wajahku, bersujud kepada Tuhan yang menciptakannya, membentuknya, menyusun pendengarannya, penglihatannya dengan kekuatan dan kuasa-Nya.”
Banyak-banyaklah membaca Alquran apalagi sekarang bulan Ramadan. Dengan membaca Alquran dapat memberikan banyak manfaat, dari menurunkan stres, ketenangan jiwa, rileks, hingga menstabilkan tekanan darah dan detak jantung.
Demikianlah adab membaca Alquran digital yang dirangkum oleh Lingkarjateng.id. Menurut ulama, memang tidak ada kewajiban berwudu dulu dalam adab membaca Alquran digital lantaran handphone tidak sama dengan mushaf fisik yang hanya boleh disentuh dalam keadaan berwudhu. Namun, alangkah baiknya untuk menghormati Alquran, usahakan saat membaca melalui aplikasi di handphone tetaplah dalam keadaan berwudu. Semoga informasi ini dapat membantu Anda. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)