SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sebagai upaya mengurangi dampak fiskal akibat pengurangan dana Transfer ke Daerah (TKD), Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pasalnya, APBD Kota Semarang 2026 turun menjadi Rp1,635 triliun, yang semula Rp2,078 triliun di tahun 2025, atau selisih Rp443 miliar.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kota Semarang, Budi Prakosa, menyatakan dampak pengurangan TKD 2026 tidak terlalu signifikan.
Menurutnya, dampak Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran telah menjadi bahan pembelajaran.
“Yang paling penting kita melakukan efisiensi bukan pada pelayanan masyarakat, kita sudah mendapat basic sejak ada Inpres kemarin, dan yang kita efisiensi ada seperti anggaran makan minum, perjalanan dinas, itu kita efisiensi,” ujarnya, Senin, 15 Desember 2025.
Menurutnya, kemandirian ekonomi daerah menjadi aspek penting dalam menghadapi pengurangan TKD. Kota Semarang sendiri akan mengoptimalkan PAD dan aset daerah.
“Kita secara finansial kan sudah mandiri, jadi dampaknya tidak seperti daerah-daerah lain,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini Pemkot Semarang hanya menunggu rekomendasi dari gubernur, sehingga nanti pada awal tahun dapat segera direalisasikan.
“Fokusnya nanti pada sektor lingkungan dan pangan. Terutama pencegahan banjir dan pengembangan drainase, karena nanti ada BRT listrik jadi jangan sampai banjir,” katanya.
Budi menjelaskan bahwa untuk meningkatkan PAD, salah satu yang harus diperhatikan adalah stabilitas ekonomi daerah agar dapat menarik minat para investor.
“Kinerja sektor ekonomi harus ditingkatkan, agar swasta bergairah, sehingga meningkatkan pendapatan dari PPH/PPN. Kemudian retribusinya harus diefisienkan, seperti menggunakan teknologi digital agar mengurangi kebocoran,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Budi, yang tak kalah penting adalah peningkatan ekonomi pada masyarakat bawah, sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
“Roda ekonomi masyarakat ini harus bergerak, karena konsumsi masyarakat itu juga dapat menumbuhkan perekonomian daerah, agenda dan event-event tahun depan lebih banyak, sehingga dapat memberikan multiplier effect,” ujarnya.
Jurnalis: Syahril Muadz
Editor: Rosyid

































