SEMARANG, Lingkarjateng.id – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, melepas ekspor berbagai produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di provinsi setempat senilai Rp10,1 miliar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pada Sabtu, 29 November 2025.
Komoditas yang diekspor tersebut di antaranya sarang burung walet, ikan pari, keripik udang, kopi, cincau, kapulaga, dan berbagai produk lokal lainnya.
Gubernur Luthfi menyampaikan pihaknya terus memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan UMKM di Jawa Tengah karena menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
“Produk unggulan Jawa Tengah banyak sekali. Jangan berpikir ekspor itu hanya untuk perusahaan besar. UMKM kita boleh dan mampu melakukan ekspor,” katanya.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan ruang selebar-lebarnya bagi UMKM untuk naik kelas, termasuk melalui pendampingan karantina.
Ketua Balai Karantina Indonesia (Barantin), Sahat, mengatakan produk-produk yang diekspor tersebut merupakan hasil kerja para Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan UMKM yang dibina oleh Balai Karantina.
“Yang kita dorong adalah ekspor UMKM. Banyak komoditas yang tidak bisa dihasilkan negara tujuan, tetapi sangat dibutuhkan di sana dengan syarat tertentu,” jelasnya.
Sahat juga menyampaikan hingga November 2025, nilai ekspor Jateng sudah mencapai Rp18,2 triliun dengan 24.935 sertifikasi karantina. Tahun sebelumnya, ekspor mencapai Rp19,5 triliun.
Barantin menargetkan tahun 2026 ekspor dapat menembus Rp20 triliun.
Sumber: Humas Pemprov Jateng
Editor: Rosyid






























