BLORA, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan Kabupaten Blora tengah menyatakan lima hari sekolah untuk jenjang SD dan SMP masih tahap wacana. Namun beberapa daerah tetangga sudah menerapkan kebijakan tersebut.
“Salah satu kabupaten yang menerapkan itu Situbondo dan Kota Pati, yang kelihatannya mau mencoba. Sementara ini masih kami amati dan kaji,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Blora Sunaryo, Selasa, 29 Juli 2025.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, pada prakteknya pada penerapan lima hari belajar memiliki potensi penolakan dari beberapa pihak, sehingga masih diperlukannya kajian yang mendalam.
“Makanya, kami perlu kajian yang komprehensif agar tidak ada penolakan. Kalau saya tanya ke guru-guru sih responnya baik, dengan lima hari belajar itu,” ujarnya.
Menurutnya dari penerapan lima hari belajar memiliki keuntungan untuk para tenaga pendidik memiliki kesempatan untuk melakukan kegiatan lainya. Baik untuk persiapan materi pembelajaran dan yang lainya.
“Pastinya memiliki dampak baik juga. Sehingga kajian itu penting,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengaku tetap akan melibatkan berbagai stakeholder untuk mengkaji sistem lima hari belajar. Selanjutnya harus ada persiapan dalam melibatkan banyak stakeholder, untuk diajak bicara membahas hal tersebut.
“Kami belum bisa memastikan kapan penerapan lima hari belajar akan diterapkan di Blora. Kalau dari Pak Bupati, memerintahkan untuk mengkaji lima hari belajar di sekolah itu. Nilai plus minusnya apa? Kalau kita implementasikan mampu atau tidak? seperti itu,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 1 Karangjati Eko Hadi Sulistiyono, kurang sepakat jika sistem lima hari belajar diterapkan. Pihaknya beralasan karena pembelajaran enam hari lebih efektif untuk diterapkan di sekolah.
“Kalau saya pribadi, lebih memilih enam hari belajar. Karena lebih efektif dibandingkan lima hari belajar. Alasannya yang kami upayakan adalah anak,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan enam hari belajar, peserta didik lebih mampu menyerap materi pelajaran dari guru saat pembelajaran di dalam kelas.
“Dengan adanya enam hari belajar itu, anak lebih mampu menguasai untuk menerima pelajaran dari guru,” tuturnya.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Sekar S































