SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang turut memaparkan usulan bantuan keuangan (bankeu) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) demi mendukung program Jateng sebagai penumpu lumbung pangan nasional.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengusulkan beberapa program bantuan untuk peningkatan pangan dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pengembangan Wilayah (Musrenbangwil) eks Karesidenan Semarang yang berlangsung di Salatiga pada Selasa, 22 April 2025.
“Kami membutuhkan bantuan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat yang khusus untuk menangani program pemenuhan pangan,” ujarnya.
Agustina menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan bantuan untuk pembuatan irigasi dan embung, terutama pada wilayah yang masih memiliki sektor pertanian, yakni Kecamatan Gunung Pati, Mijen, Ngaliyan, Tugu, dan Genuk.
“Untuk itu kami sampaikan usulan kebutuhan kepada Pemprov Jawa Tengah khusus pangan. Yang pertama penanganan irigasi Kripik, Gunungpati, dan Sidendeng di Mijen. Kemudian kami juga mengusulkan tiga embung di Kecamatan Ngaliyan. Embung ini akibat normalisasi sungai untuk banjir, sehingga pengairan ke sawah jadi macet,” katanya.
Agustina juga mengharapkan ada 21 irigasi tersier di Mijen dan Gunung Pati dengan panjang 5.250 meter.
Selain itu, ia juga membutuhkan bantuan untuk membangun jalan khusus untuk wilayah pertanian dan peternakan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah akses para petani maupun peternak.
“Kami juga mengusulkan jalan pertanian khusus peternakan di Gunung Pati, dan sektor pertanian di Mijen dan Gunung Pati sepanjang 2.308 meter. Akses jalan pendukung jalan pertanian di Genuk sepanjang 620 meter, di Kecamatan Tugu sepanjang 12.586 meter,” katanya.
“Peningkatan jalan perkebunan pesantren 1.615 meter, jalan produksi di peternakan di Gunung Pati, jalan usaha tani di Mijen,” sambungnya.
Agustina juga mengusulkan agar kandang dari peternak sapi dapat direhabilitasi untuk mendukung sektor peternakan lokal. Ia juga berharap ada bantuan penambahan kios pangan murah Simanis Mart.
Agustin melanjutkan, bahwa pihaknya mengusulkan agar sentra pengasapan ikan yang juga menjadi olahan khas Kota Semarang dapat direhabilitasi karena saat ini kondisinya kian kumuh.
“Yang terbesar kami membutuhkan rehabilitasi sentra pengasapan ikan di Semarang Utara, Kelurahan Bandarharjo. Pak gubernur kami matur kondisinya sangat kumuh,” tuturnya.
Sentra pengasapan ikan yang berada di Kelurahan Bandarharjo tersebut, menurutnya sangat penting untuk dilakukan perbaikan karena cukup berpotensi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
Ia juga meminta agar pemerintah provinsi turut membantu optimalisasi perikanan tangkap dan budi daya di Kota Semarang.
Selain bidang pangan, Agustina juga meminta bantuan untuk melakukan pengelolaan sampah yang kian menjadi problematika di Kota Semarang. Pasalnya, TPA Jatibarang saat ini sudah tidak dapat lagi menampung sampah.
“Selain usulan ketahanan pangan, kami juga mengusulkan permintaan bantuan untuk penanganan dan pengelolaan sampah, karena kami mendapatkan predikat darurat sampah, karena sampah di Jatibarang sudah menggunung dan tidak bisa hanya dengan perluasan lahan, tapi harus dikelola dengan canggih,” tandashya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkarjateng.id)