KENDAL, Lingkarjateng.id – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjadi salah satu yang terkena pemangkasan efisiensi anggaran. Hal ini diharapkan tidak akan berdampak terhadap alokasi pemeliharaan rutin kondisi jalan di Kabupaten Kendal.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kendal, Sudaryanto, berharap efisiensi anggaran infrastruktur yang bersumber dari APBN tersebut tidak berdampak pada alokasi pemeliharaan rutin jalan di Kendal.
Ia mengaku telah menerima informasi terkait pemangkasan anggaran tersebut, namun pihaknya belum mengetahui berapa jumlah yang dipangkas.
“Jadi kalau seperti Kementerian PU kan anggarannya dipangkas akhirnya kan dikeluarkan lagi Rp 20 triliun, nah itu diutamakan untuk pemeliharaan jalan atau diprioritaskan yang sifatnya sangat mendesak,” katanya di Kendal pada Selasa, 18 Februari 2025.
Sudaryanto menuturkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum mengetahui proyek infrastruktur apa saja yang nantinya akan dihilangkan.
“Kita belum tahu proyek infrastruktur seperti apa yang nantinya akan dihilangkan, kita masih nunggu arahan Sekretariat Daerah Kendal. Kita masih nunggu itu,” ungkap Sudaryanto.
Ia menyampaikan bahwa saat ini kondisi jalan rusak di Kabupaten Kendal masih sekitar 16 persen. Sisanya, kondisi jalan yang lain sudah berstatus mantap.
“Kondisi jalan rusak di Kabupaten Kendal tahun 2024 ini, yang masih tidak mantap sekitar 16 persen. Tapi dimungkinkan bertambah karena akibat banjir kemarin, kita belum tahu berapa totalnya,” terangnya.
Ia juga menyebut, DPUPR terus melakukan penambalan jalan nasional di Pantura Kendal yang mengalami kerusakan.
“Kalau jalan nasional kita selalu koordinasi dan beberapa kita lakukan penambalan. Ini cuaca juga sudah baik jadi kita akan intensif melakukan penambalan karena kalau masih hujan tidak efektif,” pungkas Sudaryanto. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)