KENDAL, Lingkarjateng.id – Rombongan Tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soewondo Kendal mendatangi Desa Trisobo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal yang menjadi salah satu lokus stunting pada Kamis, 20 Oktober 2022. Kedatangan tim guna melakukan intervensi spesifik dalam penanganan kasus stunting. Kegiatan itu dilakukan di Balai Desa setempat.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi secara langsung penyebab terjadinya stunting. Di antaranya dengan pemberian paket makanan bayi dan anak, pemberian buku standar makanan dan siklus menu, edukasi dan konseling, penyuluhan serta praktik pembuatan makanan bayi dan anak.
Ahli Gizi RSUD dr. H. Soewondo Kendal Sugini menjelaskan, perlu adanya perbaikan gizi bagi para balita penderita stunting, dengan memberikan makanan yang mengandung gizi cukup.
“Untuk perbaikan gizi anak-anak stunting ini mereka harus diberikan seimbang yakni 50 persen buah dan sayuran serta 50 persen berupa protein dan karbohidrat,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Sugini juga memberikan paparan apa saja dan bagaimana proses pemberian makanan yang baik dan sehat kepada para balita.
“Harus ada makanan pokoknya, harus ada lauknya, terus ada sumber minyaknya. Terus kemudian ada sumber karbohidrat dan proteinnya,” papar Sugini.
Dirinya menambahkan, pemberian buku standar makanan dan siklus menu yang diberikan RSUD dr. H. Soewondo Kendal ini terkait jam makan anak, bahan makanan, takaran gizi yang baik dan tepat untuk diberikan kepada anak-anak.
“Didalam buku tersebut sudah disesuaikan untuk masing-masing anak secara jam makan, bahan makanan, takaran gizi sudah ditentukan dan ada di dalam buku tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Keperawatan RSUD dr. H. Soewondo Kendal dr Muhammad Wibowo mengatakan, stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Kabupaten Kendal. Butuh penanganan yang cepat dan tepat serta perhatian dari seluruh pihak.
“Salah satunya dengan lokus penanganan stunting yakni Kabupaten Kendal menjadi lokasi yang menjadi kunjungan adalah Desa Trisobo, Kecamatan Boja,” ujarnya.
Hal ini, lanjut Bowo, dikarenakan angka stunting di Kendal yang mencapai 13,3 persen atau sebanyak 7.000 anak yang menderita stunting. Untuk itu, pihaknya berharap ada kolaborasi antara tim dari RSUD Kendal dengan Pemerintah Desa Trisobo, dalam rangka menurunkan angka stunting.
“Kami mengajak kepada Pemerintah Desa Trisobo bersama tim untuk menurunkan angka stunting di wilayah Kecamatan Boja, khususnya di wilayah Desa Trisobo,” ungkapnya.
Bowo berharap, dengan kegiatan ini, perawatan terhadap penderita stunting tuntas, dan angka stunting di wilayah Kecamatan Boja menurun. Dirinya juga optimis, melalui pendekatan persuasif upaya penanganan stunting di Kendal bisa berjalan optimal dan terarah.
”Karena, keberhasilan intervensi ini menunjukkan bahwa stunting ternyata bisa di atasi. Selain perawatan untuk anak stunting, kita harus melakukan intervensi pencegahan dengan pemberian makanan bergizi. Orang tua harus mendapatkan informasi yang cukup mengenai makanan bergizi terutama protein hewani,” imbuhnya.
Di sisi lain, Pemerintah Desa Trisobo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal menyambut baik kedatangan Tim RSUD dr. H. Soewondo Kendal dalam rangka melaksanakan intervensi spesifik.
Sekretaris Desa Trisobo Joko Sudrajat mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung program yang dilaksanakan tim RSUD dr. H. Soewondo Kendal dalam rangka menekan angka stunting di daerahnya.
“Pemerintah Desa Trisobo sangat men-support sekali, karena ini merupakan program dalam rangka penurunan angka stunting. Dan ini adalah program nasional sampai tingkat desa,” ujar Joko Sudrajat.
Joko mengungkapkan ada enam sasaran audit stunting yang dilaksanakan di Kecamatan Boja. Dirinya berharap dengan adanya program intervensi spesifik yang dilaksanakan oleh RSUD Kendal bisa mengurangi angka stunting di daerahnya.
“Kami sangat berterimakasih karena tim stunting dari RSUD dr. H. Soewondo yang sudah berkunjung ke Desa Trisobo untuk membagi ilmu dan memberikan edukasi tentang pencegahan stunting, dan memberi edukasi tentang makanan yang bergizi serta higienis,” ungkapnya.
Ditegaskan, pihaknya bersama para warga akan terus bersama-sama melakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting tentunya dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Kendal dan stakeholder terkait.
“Kita akan bersama sama untuk menuntaskan stunting dengan berbagai cara, berbagai upaya bisa menurunkan angka stunting yang ada di tingkat desa khususnya di Kabupaten kendal,” tegas Joko.
Sementara itu, Umi sriati yang memiliki balita stunting umur 19 bulan dengan berat badan 8,5 kilogram ini mengaku senang bisa mendapatkan paket Pemberian Makanan Bayi dan Anak.
“Saya sangat senang, mendapat bantuan berupa sembako, minyak dan lain lain. Ya harapan saya semoga berat badan anak naik dan semoga stunting sudah tidak ada lagi,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)