KENDAL, Lingkarjateng.id – Sebanyak 926 kepala keluarga yang ada di Kelurahan Bandengan dan Karangsari Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal terdampak banjir rob akibat air laut pasang. Dengan rincian warga Kelurahan Bandengan sebanyak 476 kepala keluarga dan Kelurahan Karangsari sebanyak 450 kepala keluarga, sehingga terdiri dari 1.350 jiwa. Namun, sebagian warga memilih untuk tinggal di kapal dan enggan mengungsi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir atau rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia periode 14-20 Mei 2022 termasuk di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Kendal. Ada sekitar ribuan rumah yang terendam akibat rob, sehingga banyak warga yang tidak bisa melakukan aktivitas, seperti di Kampung Kisik, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Kendal misalnya, para nelayan yang ada di pinggir pantai semua rumahnya terendam banjir rob dengan ketinggian bervariasi antara 50 cm sampai satu meter.
Bahkan warga yang enggan untuk mengungsi memilih tidur di atas kapal. Santoso misalnya warga Kampung Kisik RW 5, Kelurahan Karangsari Kendal semua rumahnya terendam sehingga untuk masak dan tidur sudah tidak bisa dan semua perabot dititipkan di rumah tetangga yang lebih tinggi. Sementara sudah tiga hari ia tidur di kapal sebab tidak mau mengungsi di rumah saudaranya.
“Ketinggian banjir mencapai 0,5-1 meter. Untuk masak, saya ikut kakak saya. Kalau tidur di perahu,” ujar Santoso.
Sementara, nelayan bernama Darmanto mengatakan, sudah satu minggu ia tidak melaut karena cuaca buruk, apalagi ditambah banjir rob dan dirinya terakhir melaut hanya mendapat uang Rp20.000.
“Harapannya seperti dulu, masa banjir terus, rumahnya kebanjiran semua,” kata Darmanto.
Sementara itu, Camat Kota Kendal Arfiati Rosada saat dimintai keterangan mengatakan, banjir terparah ada di Kelurahan Karangsari.
“Kalau yang terdampak itu lumayan mulai Kelurahan Ngilir, Ngemplak, Bandengan sama Karangsari. Namun, yang paling parah di Kelurahan Bandengan dan Karangsari. Untuk pengungsian ada di Kelurahan Karangsari,” terang Arfiati.
Selain itu, ia mengimbau pada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan agar tidak menimbulkan banjir saat musim penghujan. (Lingkar Network | Muhammad Arya – Lingkar TV)