KENDAL, Lingkarjateng.id – Pesisir Kabupaten Kendal saat ini terendam banjir akibat air pasang hingga ketinggian satu meter, bahkan di beberapa wilayah ketinggian mencapai 1,5 meter lebih. Wilayah banjir rob terparah terjadi di Desa Mororejo Kaliwungu, Kelurahan Bandengan dan Karangsari Kecamatan, Kota Kendal serta Desa Kartika Jaya dan Desa Wonosari, Kecamatan Patebon.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, terdapat ribuan rumah warga terendam banjir air pasang hingga masuk ke dalam rumah dan mengganggu aktivitas warga. Banjir rob paling parah terjadi di kampung Kisik, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Kendal yang sudah terjadi dua hari.
Sementara di Desa Mororejo Kaliwungu, banjir rob ini merupakan yang terparah. Biasanya air tidak sampai menggenangi ke dalam rumah, hanya menggenangi jalan. Namun, air pasang yang mulai naik sejak pukul 14.00 WIB ini semakin parah dan masuk ke dalam rumah. Sedikitnya ada seribuan rumah dan menggenangi di tiga kecamatan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPBD Kendal, Sigit Sulistyo pada Selasa (24/05).
Rp 12,4 Miliar Digelontorkan untuk Tenaga Pendidik Keagamaan Kendal
“Kalau data yang baru masuk ada tiga kecamatan yang terdampak dari banjir rob ini yakni di Kaliwungu, Kendal Kota dan Patebon,” ujarnya.
Menurutnya, banjir rob ini akibat fenomena alam dan merata terjadi di sepanjang pesisir Pantura Pulau Jawa.
“Ini gejala alam dan merata terjadi di pesisir Pantura Jawa Tengah termasuk Kabupaten Kendal. Sampai saat ini di Kelurahan Karangsari belum ada pengungsi hanya di Desa Mororejo yang mulai mengungsi ke masjid dan kerabat,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Karangsari Kecamatan Kendal, Gatot Tunggul Wulung mengatakan, yang terdampak banjir ada 9 RT yg terdiri 450 KK dengan ketinggian banjir antara 50-60 cm.
“Wilayah kami seminggu terakhir ini banjir rob sudah menggenang dan dua hari ini paling parah,” ujar Gatot. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)