JEPARA, Lingkarjateng.id – Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif mendorong pendidikan jalur non formal untuk menyiapkan tenaga kerja berkompetensi. Pasalnya kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) terus meningkat, sehingga pendidikan non formal seperti kursus dan pelatihan mempunyai peran yang sangat kuat.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPRD Jepara atau yang akrab disapa Gus Haiz, dalam dialog interaktif Menjaring Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) di Radio Kartini FM pada Rabu, 13 Juli 2022. Menurutnya, peran pendidikan non formal seperti kursus dan pelatihan ada tiga, yaitu mengejar, seiring, dan mendahului.
“Mengejar dimaksudkan bahwa pendidikan non formal berperan dalam mengejar ketertinggalan yang ada di masyarakat. Kemudian peran seiring adalah dengan mengimbangi apa yang terjadi di masyarakat, sedangkan peran mendahului dilakukan dengan mengantisipasi apa yang akan terjadi,” jelas Ketua DPRD Jepara.
Menurutnya, saat ini program prioritas pemerintah adalah pembangunan sarana dan prasarana baik darat, laut maupun udara. Dengan demikian, peran pendidikan non formal adalah mendahului, yaitu mengantisipasi dengan menyiapkan SDM yang kompeten melalui kursus atau pelatihan.
“Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap dapat menjadi sarana kerjasama yang semakin erat antara kursus dan pelatihan dengan dunia usaha dan dunia industri dalam penyiapan SDM yang berkualitas dan berdaya saing,” tambahnya.
Selain itu, perusahaan juga harus terbuka dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menempuh pendidikan formal maupun non formal. Hal ini bertujuan untuk mencetak tenaga kerja yang berkompetensi tinggi dan juga terampil guna meningkatkan produktivitas.
“Dengan pendidikan akan meningkatkan kualitas mereka di perusahaan atau dunia kerja. Bekerja oke, belajar juga harus oke,” ujar Ketua DPRD Jepara.
Ketua DPRD Jepara mengatakan, SDM merupakan sektor terpenting dalam pendidikan, dengan Pendidikan akan menyiapkan SDM yang berkualitas dalam pembangunan.
“Semakin pendidikan bagus, saya yakin karyawan semakin produktif. Kualitas yang dihasilkan juga semakin bagus,” kata Ketua DPRD Jepara.
Ketua DPRD Jepara menjelaskan bahwa pendidikan harus diprioritaskan, pemerintah telah membuktikan dengan memberi perhatian yang lebih. Hal ini terlihat dari jumlah anggaran 20 persen lebih untuk sektor pendidikan, sedangkan pada tahun 2021 anggaran sektor pendidikan senilai Rp 860 miliar.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara, Ali Hidayat berharap kepada perusahaan untuk memberikan fasilitas karyawan menempuh pendidikan minimal setara lulusan SMA dan diberikan fasilitas kejar paket di sela kesibukan kerja.
“Dengan begitu beberapa tahun ke depan, rata-rata angka masyarakat yang sekolah akan selalu naik,” ucapnya.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (Kabid PAUD dan PNF) Disdikpora Jepara, Utim Shohijatsih menegaskan bahwa pendidikan non formal bukan pendidikan yang marginal.
“Mereka juga banyak yang melanjutkan hingga perguruan tinggi dan bahkan sampai ke luar negeri,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)